Lunasi Utang Judi, Mantan Karyawan Samsung Curi Ribuan Ponsel
Sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya akan jatuh juga. Peribahasa itulah mungkin yang sesuai menggambarkan perjalanan seorang mantan karyawan Samsung ini. Ia ditangkap karena mencuri ribuan ponsel pintar atau smartphone dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Pelaku diduga melakukan aksinya sejak bulan Desember 2014 hingga November 2016.
Dikutip dari The Investor (9/6), pria bernama Lee tersebut mencuri sebanyak 8.474 smartphone. Produk yang dicurinya merupakan edisi khusus yang tidak dijual karena hanya sebuah prototype. Namun, ia berhasil menjual semua telepon tersebut dan mendapatkan US$ 711,743 atau kurang lebih Rp 9,4 miliar dari pengecer smartphone bekas.
Pelaku mengaku berutang US$ 800.000 karena judi.
Karyawan yang bergabung dengan Samsung pada tahun 2010 ini bekerja di divisi perawatan perusahaan. Lee berperan dalam pembaruan perangkat lunak. Menurut dia, motif utamanya melakukan pencurian adalah karena dia sedang memiliki utang sekitar US$ 800.000 atau sekitar Rp 10 miliar.
Samsung akhirnya berhasil mengendus perbuatan Lee pada bulan Desember tahun lalu dan melaporkan kejahatan tersebut kepada polisi. Peristiwa ini pun menjadi pelajaran bagi Samsung untuk lebih meningkatkan keamanan di kantornya.
Pelaku memanfaatkan kondisinya yang seorang penyandang cacat.
Sebagaimana norma yang berlaku di sejumah perusahaan-perusahaan besar berbasis teknologi, setiap kali seorang pekerja meninggalkan atau memasuki fasilitas yang berisi produk sensitif, mereka diminta untuk melewati sensor keamanan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada informasi rahasia perusahaan yang bocor ke masyarakat.
Namun, sensor keamaan bukan masalah bagi pelaku pencurian tersebut. Hal ini karena dia menderita disabilitas. Lee harus menggunakan kursi roda listrik setiap hari dan diizinkan untuk tidak melewati pemeriksaan keamanan. Alhasil, kesempatan untuk mencuri ribuan smartphone pun bisa dia lakukan.
