Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Megawati: Sekarang Jakarta Ini Jadi Amburadul

Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Sorkarnoputri, menilai kondisi kota Jakarta saat ini cukup amburadul karena tidak menerapkan konsep city of intellect.

Hal tersebut ia ungkapkan dalam acara pemberian penghargaan 'Kota Mahasiswa' atau 'City of Intellectual' berdasarkan riset yang dilakukan oleh tim yang dipimpin guru besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Hafid Abbas, Selasa (10/11/2020).

"Sekarang Jakarta ini jadi amburadul. Karena apa? Seharusnya jadi city of intellect bisa dilakukan. Tata kota, masterplan-nya, siapa yang buat? Tentu akademisi, insinyur, dan sebagainya," kata Megawati saat menyampaikan pidato secara virtual.

1. Tiga daerah yang dikuasai PDIP pemenang penghargaan 'City of Intellectual'

IDN Times/Ardiansyah Fajar

Penghargaan UNJ diraih oleh tiga daerah berdasarkan riset yang dilaksanakan oleh tim yang dipimpin Ketua Senat dan Guru Besar Hafid Abbas.

Ketiga daerah itu adalah Kota Semarang yang dipimpin Walikota Hendrar Prihadi, Kota Solo yang dipimpin FX Hadi Rudyatmo, dan Kota Surabaya yang dipimpin Tri Rismaharini.

"Terima kasih yang jadi peringkat kesatu, kedua, dan ketiga, Semarang, Solo, Surabaya, itu adalah anak-anak dari partai saya," kata Megawati.

2. Megawati pamer hasil didikan partainya memimpin daerah

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengenakan masker unik. Instagram.com/fx.rudyatmo

Menurutnya para kepala daerah itu bisa membangun kotanya menjadi city of intelectual karena selalu diajarkan di partai, bagaimana harus menjadi pemimpin yang memperjuangkan rakyat.

"Saya bilang ke Hendi, ketika saya rekomendasi, tugasmu cuma satu, bikin Kota Semarang jadi bagus seperti kriteria disampaikan Pak Hafid Abbas tadi," ujar Megawati.

Begitu juga di Solo kepada FX Hadi Rudyatmo, Megawati menuntut Hadi untuk membuat Kota Solo menjadi nyaman. Ia pun ungkap ceritanya selama hidup di Solo.

“Bayangkan Kota Solo itu makanannya enak-enak. Rasanya enak dan murah meriah. Tapi intinya, kenapa Solo bisa demikian? Karena pemimpinnya mengerti dan mendalami kebutuhan rakyatnya," kata Megawati.

3. Megawati ungkap pemikiran Bung Karno lebih maju tentang Kota Mahasiswa

ilustrasi Sukarno (IDN Times/Arief Rahmat)

Megawati mengingatkan kembali bahwa visi Kota Mahasiswa atau City of Intellect yang digagas Bung Karno pada 15 September 1953. Visi itu tak dipahami hingga pada 2010, masyarakat internasional mengenalnya setelah pertama kali Quacquarelli Symonds (QS) bersama Times Higher Education (THE) mempublikasikan hasil studi pemeringkatan kota-kota mahasiswa terbaik di dunia pada 2010.

QS menjelaskan bahwa satu kota patut disebut sebagai Kota Mahasiswa apabila di kota itu sudah terdapat minimal dua perguruan tinggi bereputasi yang melayani masyarakatnya yang berpenduduk lebih 250 ribu jiwa.

Selain itu, kriteria lainnya adalah kehadiran mahasiswa internasional dengan pertimbangan bahwa kota itu ramah terhadap perbedaan latar belakang budaya, gaya hidup yang toleran, dan inklusif.

Termasuk apakah kota itu aman, tidak ada konflik, nyaman, dan terdapat banyak peluang kerja setelah tamat, dan seterusnya. Lalu aspek keterjangkauan terkait biaya kuliah dan biaya hidup, dan ketersediaan transportasi publik maupun kemudahan bepergian, serta keindahannya.

“Hal ini berarti pemikiran Bapak Soekarno 50 tahun lebih maju dibandingkan dengan perkembangan pemikiran internasional saat ini yang baru melakukan pemeringkatan Kota Mahasiswa," kata Megawati.

Share
Topics
Editorial Team
Irfan Fathurohman
EditorIrfan Fathurohman
Follow Us