Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menag Nasaruddin Ajak Doakan Paus Fransiskus yang Sakit

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar (kiri) mencium Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus usai melakukan foto bersama di Masjid Istiqlal, Jakarta. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)
Intinya sih...
  • Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak masyarakat mendoakan Paus Fransiskus yang sedang sakit dan menjalani perawatan di rumah sakit.
  • Paus Fransiskus masih dalam kondisi kritis dan Vatikan melaporkan adanya tanda-tanda ringan gagal ginjal usai tes darah.
  • Dokter menyatakan bahwa kondisi ginjal Paus Fransiskus masih cukup kritis dan bisa membaik dengan pengobatan, namun tetap rentan terhadap infeksi pernapasan.

Jakarta, IDN Times - Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar, mengajak masyarakat untuk mendoakan paus Fransiskus yang sedang sakit. Saat ini, Paus Fransiskus menjalani perawatan di rumah sakit.

"Pada pertemuan ini, mari sama-sama kita mendoakan Paus Fransiskus yang sedang dirawat di RS Gemelli di Roma. Semoga Paus Fransiskus cepat sembuh," ujar Menag dilansir dari laman resmi Kemenag, Selasa (25/2/2025).

Menag menyebut, Paus Fransiskus sebagai sahabat kemanusiaan. Paus Fransiskus telah mengabdikan hidupnya untuk umat.

"Beliau merupakan sahabat kemanusiaan yang luar biasa. Beliau yang telah mengabdikan dirinya untuk umat, mewakafkan dirinya untuk kemanusiaan," kata Nasaruddin.

1. Paus Fransiskus masih kritis

Paus Fransiskus (unsplash.com/bpro1360)

Paus Fransiskus masih dalam kondisi kritis. Vatikan melaporkan, dia menunjukkan tanda-tanda ringan gagal ginjal usai melakoni tes darah.

Vatikan menyatakan, Paus tidak menunjukkan krisis pernapasan lebih lanjut sejak Sabtu malam. Pemimpin umat Katolik ini sudah dirawat di rumah sakit lebih dari sepekan, Mereka menambahkan, terus waspada, dan berorientasi dengan baik.

"Beberapa hasil tes darahnya menunjukkan gagal ginjal ringan awal, namun saat ini masih terkendali," kata Vatikan, dilansir dari CNN, Senin (24/2/2025).

2. Paus Fransiskus ikut Misa Kudus di rumah sakit

Paus fransiskus (pixabay.com)

Fransiskus mengambil bagian dalam Misa Kudus dari apartemen yang didirikan di lantai 10 rumah sakit Gemelli pada Minggu pagi waktu setempat (23/2/2025). Mereka yang merawatnya selama dia di rumah sakit juga ikut ambil bagian misa tersebut.

"Kompleksitas gambaran klinis, dan penantian yang diperlukan untuk terapi farmakologis untuk memberikan beberapa umpan balik, mengharuskan prognosis tetap tertunda," kata Vatikan.

Vatikan mengatakan, Fransiskus telah menerima aliran oksigen yang tinggi setelah mengalami krisis pernapasan tetapi menjalani malam yang damai di rumah sakit. Paus akan tetap berada di rumah sakit setelah didiagnosis menderita pneumonia di kedua paru-parunya dan tidak menyampaikan doa Angelus mingguan pada Minggu, untuk ketiga kalinya dalam hampir 12 tahun kepausannya.

Paus mengatakan, perawatannya terus berlanjut dan berterima kasih kepada staf medis atas dedikasi mereka dalam teks khotbah Minggu.

3. Kerusakan gagal ginjal ringan bisa sementara atau permanen

Paus fransiskus (pixabay.com)

Dokter Jamin Brahmbhatt dari Orlando Health Medical Group Urology, yang mengkhususkan diri dalam operasi ginjal, mengatakan tidak perlu khawatir dengan informasi terbaru Vatikan tentang kesehatan ginjal Paus.

"Saya tidak berpikir itu sesuatu yang signifikan. Tapi, kami dapat mengatakan kondisinya masih cukup kritis," kata Brahmbhatt.

Dijelaskannya, ginjal adalah organ yang rapuh tapi juga tangguh. Brahmbhatt mengatakan pada orang dewasa yang telah lanjut usia, infeksi dapat dengan cepat memburuk jika respons imun tubuh menjadi berlebihan atau disebut dengan sepsis. Ketika pneumonia menyebabkan sepsis, peradangan yang meluas dapat melukai banyak organ, termasuk ginjal.

"Dalam kasus Paus Fransiskus, itu muncul sebagai gagal ginjal ringan. Kerusakan ginjal dapat bersifat sementara dan membaik dengan pengobatan, atau dapat bersifat permanen," katanya.

Riwayat infeksi pernapasan Fransiskus, yang berasal dari Argentina, rentan terhadap infeksi pernapasan. Saat masih muda, dia menderita pneumonia parah yang menyebabkan pengangkatan sebagian paru-parunya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Ilman Nafi'an
Dwifantya Aquina
Muhammad Ilman Nafi'an
EditorMuhammad Ilman Nafi'an
Follow Us