Masih Kritis, Paus Fransiskus Tunjukkan Gejala Gagal Ginjal

- Paus Fransiskus mengalami gagal ginjal ringan dan pneumonia di kedua paru-parunya.
- Vatikan menyatakan kondisi Paus masih terkendali, meski tetap waspada terhadap perkembangan kesehatannya.
- Dokter mengkonfirmasi bahwa kondisi kesehatan Paus masih kritis, namun tidak perlu khawatir dengan informasi terbaru Vatikan.
Jakarta, IDN Times - Paus Fransiskus masih dalam kondisi kritis. Vatikan melaporkan, dia menunjukkan tanda-tanda ringan gagal ginjal usai melakoni tes darah.
Vatikan menyatakan, Paus tidak menunjukkan krisis pernapasan lebih lanjut sejak Sabtu malam. Pemimpin umat Katolik ini sudah dirawat di rumah sakit lebih dari sepekan, Mereka menambahkan, terus waspada, dan berorientasi dengan baik.
"Beberapa hasil tes darahnya menunjukkan gagal ginjal ringan awal, namun saat ini masih terkendali," kata Vatikan, dilansir dari CNN, Senin (24/2/2025).
1. Paus Fransiskus ikut Misa Kudus di rumah sakit
Fransiskus mengambil bagian dalam Misa Kudus dari apartemen yang didirikan di lantai 10 rumah sakit Gemelli pada Minggu pagi waktu setempat (23/2/2025). Mereka yang merawatnya selama dia di rumah sakit juga ikut ambil bagian misa tersebut.
"Kompleksitas gambaran klinis, dan penantian yang diperlukan untuk terapi farmakologis untuk memberikan beberapa umpan balik, mengharuskan prognosis tetap tertunda," kata Vatikan.
Vatikan mengatakan, Fransiskus telah menerima aliran oksigen yang tinggi setelah mengalami krisis pernapasan tetapi menjalani malam yang damai di rumah sakit. Paus akan tetap berada di rumah sakit setelah didiagnosis menderita pneumonia di kedua paru-parunya dan tidak menyampaikan doa Angelus mingguan pada Minggu, untuk ketiga kalinya dalam hampir 12 tahun kepausannya.
Paus mengatakan, perawatannya terus berlanjut dan berterima kasih kepada staf medis atas dedikasi mereka dalam teks khotbah Minggu.
2. Kerusakan gagal ginjal ringan bisa sementara atau permanen
Dokter Jamin Brahmbhatt dari Orlando Health Medical Group Urology, yang mengkhususkan diri dalam operasi ginjal, mengatakan tidak perlu khawatir dengan informasi terbaru Vatikan tentang kesehatan ginjal Paus.
"Saya tidak berpikir itu sesuatu yang signifikan. Tapi, kami dapat mengatakan kondisinya masih cukup kritis," kata Brahmbhatt.
Dijelaskannya, ginjal adalah organ yang rapuh tapi juga tangguh. Brahmbhatt mengatakan pada orang dewasa yang telah lanjut usia, infeksi dapat dengan cepat memburuk jika respons imun tubuh menjadi berlebihan atau disebut dengan sepsis. Ketika pneumonia menyebabkan sepsis, peradangan yang meluas dapat melukai banyak organ, termasuk ginjal.
"Dalam kasus Paus Fransiskus, itu muncul sebagai gagal ginjal ringan. Kerusakan ginjal dapat bersifat sementara dan membaik dengan pengobatan, atau dapat bersifat permanen," katanya.
Riwayat infeksi pernapasan Fransiskus, yang berasal dari Argentina, rentan terhadap infeksi pernapasan. Saat masih muda, dia menderita pneumonia parah yang menyebabkan pengangkatan sebagian paru-parunya.
3. Paus Fransiskus disarankan istirahat total
Dokter Paus telah menyarankan agar ia istirahat total. Meski demikian, dia telah melakukan beberapa pekerjaan, termasuk saat dua hari rawat inap dengan panggilan telepon hariannya kepada Pendeta Gabriel Romanelli dan asistennya, Pastor Yusuf Asad, di Kota Gaza, Gaza utara.
Mereka telah sering berhubungan sejak Israel melancarkan kampanye pengeboman dan pengepungan di daerah kantong itu, menyusul serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober.
Juru Bicara Vatikan, Matteo Bruni, menyatakan Fransiskus juga telah menandatangani keputusan di klinik. Hanya kolaborator terdekatnya yang telah mengunjunginya. Pada Rabu lalu, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengunjunginya selama 20 menit.
"Kami bercanda seperti biasa. Dia tidak kehilangan selera humornya," kata Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, dalam sebuah pernyataan.