Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mampu Tingkatkan Budi Daya, Menaker Apresiasi Tasikmalaya

Menaker Ida Fauziyah saat meninjau kelompok budi daya ikan "Nila Fadillah" di Desa Wargakerta, Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Dok. Kemnaker)

Jakarta, IDN Times -- Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah memberikan  apresiasi dan merasa senang masyarakat di Tasikmalaya mampu bertahan dengan pengembangan budi daya ikan nila dan lobster pada masa pandemik COVID-19.

"Kami senang dan bangga teman-teman telah menunjukkan bisa survive di masa pandemik ini dengan memberdayakan masyarakat melalui budi daya ikan nila," kata Menaker Ida Fauziyah saat meninjau kelompok budi daya ikan "Nila Fadillah" di Desa Wargakerta, Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. 

Menaker Ida Fauziyah pun mengaku bangga kelompok budi daya ikan nila di Sukarame terus mengalami peningkatan jumlah anggota. Pada awal berdiri, kelompok ini hanya 6 orang anggota dengan jumlah 18 kolam ikan. Selama kurun 2018-2019 pun tidak mengalami penambahan jumlah anggota. 

Namun, Menaker Ida Fauziyah mengatakan, setelah kelompok budi daya ikan di Sukarame menerima bantuan pelatihan dari tim perikanan BLK Lembang dan program Jaringan Pengaman Sosial (JPS) Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Kemnaker pada tahun 2020, kelompok itu mengalami peningkatan jumlah anggota. 

"Penambahan anggota kelompok menjadi 26 orang dengan jumlah kolam budi daya menjadi 50 kolam budi daya. Jadi benar-benar ada Fadillah (keutamaan-red)-nya. Saya yakin lama-lama bisa jadi satu kampung kelompok budi daya ikan nila di Sukarame," kata Ida Fauziyah. 

1. Pesan Menaker bagi kelompok budi daya ikan di Sukarame

Menaker Ida Fauziyah saat meninjau kelompok budi daya ikan "Nila Fadillah" di Desa Wargakerta, Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Dok. Kemnaker)

Dengan kondisi tersebut, Menaker Ida Fauziyah berpesan para anggota kelompok budi daya ikan nila di Sukarame tidak cepat berpuas diri. Sebaliknya, Menaker meminta kelompok budi daya ikan nila memiliki keinginan untuk terus belajar atau meningkatkan kapasitas diri. 

"Saya yakin dan percaya semangat teman di bawah bimbingan kades Wargakerta, prospek pengembangan budi daya ikan nila semakin baik ke depannya," katanya. 

Sementara itu, Kepala Desa Wargakerta, Nurul Muhtadin, mengatakan bahwa budi daya ikan nila di wilayahnya menambah manfaat Desa Wargakerta. Kelompok budi daya inkubasi ikan nila Fadillah yang merupakan binaan JPS TKM dan menjadi pemasok ikan yang dipasarkan oleh BUMDES Wargakerta. 

"Sejak 2018 hingga hari ini, budi daya ikan nila Fadillah perkembangannya sangat menggembirakan. BUMDes Wargakerta telah menghasilkan PAD sebesar Rp100juta," ujarnya. 

2. Menaker juga meninjau TASTER

Menaker Ida Fauziyah meninjau sentral/pusat kelompok Tasik Lobster (TASTER) Air Tawar yang berlokasi di kampung Bantar RT 004 RW 005 Kelurahan Bantarsari, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (9/6/2021). (Dok. Kemnaker)

Usai kunker ke budi daya ikan nila, Menaker Ida Fauziyah meninjau sentral/pusat kelompok Tasik Lobster (TASTER) Air Tawar yang berlokasi di kampung Bantar RT 004 RW 005 Kelurahan Bantarsari, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (9/6/2021). 

Dalam tinjauannya, Menaker Ida Fauziyah  menyatakan salut sekaligus memuji atas keberhasilan kelompok budi daya TASTER pimpinan Taufikullah alias Kang Opik yang mampu bertahan dan fokus mengembangkan lobster jenis Cherax Quadricarinatus atau Red Claw (Capit Merah) sejak 2013. Lobster Cherax adalah jenis lobster air tawar konsumsi yang teksturnya lebih besar jika dibandingkan dengan lobster-lobster air tawar yang lainnya. 

“Kelompok budi daya TASTER yang dipimpin Taufikullah berkomitmen terus mengembangkan usaha melalui peningkatan produksi dan perekrutan anggota baru," kata Menaker Ida Fauziyah. 

3. Kang Opik menerima program TKM dan diteruskan Kemnaker program JPS 2020

Menaker Ida Fauziyah meninjau sentral/pusat kelompok Tasik Lobster (TASTER) Air Tawar yang berlokasi di kampung Bantar RT 004 RW 005 Kelurahan Bantarsari, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (9/6/2021). (Dok. Kemnaker)

Menaker Ida Fauziyah memuji keberhasilan Kang Opik yang mengawali budi daya lobster dari single fighter hingga saat ini mencapai 50 kelompok TASTER di wilayah Bungursari. Mulai dari indukan, anakkan, hingga tahap konsumsi. 

"Kelompok TASTER ini menjadi inkubasi bisnis. Ini luar biasa dengan pasar dari Tasikmalaya hingga keluar Tasikmalaya," ujarnya. 

Menaker bersyukur berkat tangan dingin Kang Opik, pengembangan budi daya lobster Cherax mampu menyerap tenaga kerja dan banyak melahirkan wirausaha baru. 

Kang Opik, lanjut Menaker, merupakan salah satu warga Tasikmalaya yang menerima program TKM dan diteruskan Kemnaker program JPS 2020 akibat pandemik COVID-19. 

"Kang Opik bersama teman-teman bisa survive. Kita butuh Kang Opik-Kang Opik baru. Bukan hanya di Tasikmalaya tapi juga di kabupaten lain," kata Menaker Ida Fauziyah. (WEB)

 

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ezri Tri Suro
EditorEzri Tri Suro
Follow Us