Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mendes Yandri: Desa Ketahanan Pangan Harus Sukseskan Program MBG

IMG-20250612-WA0029.jpg
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto harap ketahanan pangan di desa mendukung MBG. (Dok. Kemendes PDT)
Intinya sih...
  • Yandri tekankan penggunaan dana desa untuk ketahanan pangan
  • BUMDes dan Kopdes Merah Putih harus berkolaborasi demi kesejahteraan masyarakat desa
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Desa dan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto, berharap desa-desa dapat menggencarkan program ketahanan pangan dengan menggunakan dana desa. Hal ini sesuai Peraturan Menteri Desa Nomor 2 Tahun 2024 tentang prioritas penggunaan dana desa. 

Harapan itu disampaikan Yandri Susanto dalam Sharing Knowledge Desa Berketahanan Pangan dan Iklim Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) di Boutique Hotel, Gunung Sahari Utara, Jakarta Pusat.

“Dana desa yang masuk ke setiap desa, minimal 20 persen harus digunakan untuk ketahanan pangan. Itu sejalan dengan program Presiden Prabowo terkait Swasembada Pangan,” ujar Yandri dalam keterangannya, di Jakarta, dikutip Kamis (12/6/2025).

1. Yandri tak mau desa hanya jadi penonton

Mendes PDT Yandri Susanto bantah cawe-cawe di Pilkada Serang. (IDN Times/Amir Faisol)
Mendes PDT Yandri Susanto bantah cawe-cawe di Pilkada Serang. (IDN Times/Amir Faisol)

Yandri menekankan penggunaan dana ketahanan pangan disesuaikan dengan potensi dan tema masing-masing desa. Jika desa unggul di sektor padi, maka fokus pada padi. Jika desa memiliki potensi jagung atau ayam petelur, maka dana dapat diarahkan ke sektor tersebut.

Langkah ini tidak hanya mendukung ketersediaan pangan lokal, tetapi juga berpotensi menyuplai bahan baku untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Jangan sampai desa hanya jadi penonton. Masa makan bergizi, berasnya dari luar, ikannya dari luar, cabainya juga dari luar. Padahal potensi desa sangat besar,” kata Mendes Yandri.

2. Bumdes dan Kopdes Merah Putih harus berkolaborasi

Mendes PDT Yandri Susanto temui Jaksa Agung lapor soal penyalahgunaan dana desa. (dok. Kementerian Desa PDT)
Mendes PDT Yandri Susanto temui Jaksa Agung lapor soal penyalahgunaan dana desa. (dok. Kementerian Desa PDT)

Yandri menjabarkan potensi ekonomis dari program MBG. Ia mengatakan, apabila terdapat 83 juta penerima manfaat, setiap harinya dibutuhkan bahan baku seperti Ikan, telur, sayur atau cabai.

Program ketahanan pangan pun menjadi penting agar masyarakat desa diajarkan budaya menanam untuk mampu produksi bahan baku untuk program MBG tersebut.

Yandri juga berharap agar Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan Koperasi Desa Merah Putih bisa berkolaborasi untuk mengumpulkan hasil produksi masyarakat desa agar harga menjadi layak dan bisa mendatangkan kesejahteraan.

Keberadaan Bumdes, kata dia, tidak akan berbenturan dengan Kopdes Merah Putih karena keduanya memiliki mekanisme, sumber dana, dan jenis usaha yang berbeda dalam praktiknya.

“Contohnya, di Desa Kertasana, Bumdes-nya ekspor ikan maskoki ke Kanada, Inggris, dan Afrika. Di Banyumas, ekspor gula kelapa ke Hongaria dan Spanyol. Sementara Kopdes fokus pada LPG, sembako, dan simpan pinjam,” kata dia.

3. Yandri berharap sharing knowledge hasilkan rumusan konkret

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto menemui Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin, Rabu (12/3/2025). (dok. Puspenkum Kejagung)
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto menemui Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin, Rabu (12/3/2025). (dok. Puspenkum Kejagung)

Terakhir, Yandri berharap sharing knowledge tersebut bisa menghasilkan sebuah rumusan konkrit karena ketahanan pangan menjadi fokus pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

"Ketahanan pangan dan iklim ini saling terkait dan ini juga berhubungan untuk penyiapan rantai pangan berkelanjutan," kata Mendes Yandri.

Mendes Yandri mengatakan, Kemendes PDT saat ini tengah menyusun panduan koordinasi antara Bumdes dan Kopdes agar saling mendukung. Presiden Prabowo Subianto pun, lanjutnya, telah berpesan agar keduanya tidak saling mematikan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us