Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mendikdasmen Larang Anak-anak Main Gim Roblox, Ada Adegan Kekerasan

Mendikdasmen Prof Abdul Mu'ti
Mendikdasmen Prof Abdul Mu'ti menjelaskan kurikulum coding dan AI kepada wartawan yang meliput Dis Natalis Unnes. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Intinya sih...
  • Anak peniru ulung: Murid SD rentan meniru adegan kekerasan dari permainan Roblox dan konten digital lainnya.
  • Panduan literasi digital: Anak-anak perlu panduan literasi digital untuk meminimalisir akses ke konten berbahaya.
  • Dampingi anak bermain gadget: Orang tua perlu mendampingi anak saat menggunakan gawai untuk mengantisipasi dampak negatif.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengingatkan bahaya permainan Roblox bagi para murid saat meninjau pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah di SDN Cideng 2, Jakarta Pusat.

Mu'ti melarang para murid untuk bermain Roblox dikarenakan permainan tersebut menampilkan banyak adegan kekerasan.

“Kalau main HP tidak boleh menonton kekerasan, yang di situ ada berantemnya, di situ ada kata-kata yang jelek-jelek, jangan nonton yang tidak berguna ya. Nah yang main blok-blok (Roblox) tadi itu jangan main yang itu ya karena itu tidak baik ya,” kata Mendikdasmen Mu'ti dikutip dari ANTARA, Selasa (5/8/2025).

1. Anak dilarang main Roblox

Roblox
Roblox (dok. Roblox Corporation/Roblox)

Ia menilai tingkat intelektualitas para murid jenjang pendidikan SD belum sepenuhnya mampu membedakan mana adegan nyata dan rekayasa.

Sementara di sisi yang lain, lanjutnya, anak-anak pada usia SD merupakan peniru ulung yang tanpa ragu dapat menirukan berbagai tindakan yang mereka lihat saat memainkan gim daring atau menonton konten digital.

2. Anak-anak harus memiliki panduan serta literasi digital sedini mungkin

tampilan laman Roblox
tampilan laman Roblox. (unsplash.com/veryinformed)

Menurut Mu'ti anak-anak harus memiliki panduan serta literasi digital sedini mungkin sehingga meminimalisir akses terhadap informasi atau permainan yang mengandung kekerasan.

“Misalnya mohon maaf ya, kalau di game itu dibanting, itu kan tidak apa-apa orang dibanting di game. Kalau dia main dengan temennya, kemudian temennya dibanting, kan jadi masalah,” imbuhnya

3. Dampingi anak bermain gadget

game dengan banyak bug di 2024
game dengan banyak bug di 2024 (instagram.com/roblox)

Mu'ti pun berpesan kepada para orang tua agar menguatkan edukasi serta pendampingan terhadap anak ketika menggunakan gawai guna mengantisipasi dampak negatif yang timbul akibat dari penggunaan gadget berlebihan.

"Dampingi (anak saat bermain gawai), harus kita pandu supaya yang diakses adalah yang bermanfaat dan mereka dapat menggunakannya untuk kepentingan-kepentingan yang bersifat edukatif dan bermanfaat," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aria Hamzah
Dwifantya Aquina
Aria Hamzah
EditorAria Hamzah
Follow Us