Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menteri Agama Siapkan 3 Skenario Ibadah Haji 2020

Ilustrasi jemaah haji Indonesia (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Jakarta, IDN Times - Pelaksanaan ibadah haji yang akan digelar akhir Juli hingga awal Agustus 2020 terancam batal karena COVID-19, yang terjadi di hampir seluruh negara termasuk Arab Saudi. Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan telah menyiapkan tiga skenario terkait potensi pembatalan ibadah haji tahun 2020 karena pandemik virus corona.

1. Skenario ibadah haji yang disiapkan Menag jika tetap dilaksanakan 2020

Menteri Agama Fachrul Razi (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Fachrul mengatakan, pihaknya telah menyiapkan dua skenario pelaksanaan ibadah haji tahun 2020. Skenario disiapkan jika haji tetap diselenggarakan maupun ditunda. Skenario pertama yang disiapkan adalah jika haji tahun 2020 tetap dilaksanakan. Skenario ini dibagi kembali jika haji dilaksanakan dengan kuota normal dan dengan pembatasan kuota.

"Bila haji diselenggarakan kuota normal. Skenario ini mengasumsikan haji diselenggarakan dalam situasi risiko krisis relatif kecil yang ditandai dengan perkembangan situasi kondusif dengan segala bentuk pelayanan di Arab Saudi berjalan normal," jelas Fachrul dalam rapat kerja bersama Komisi Vlll DPR, Rabu (8/4).

2. Skenario ibadah haji jika kuota dibatasi

Ilustrasi jemaah haji di Asrama Haji. (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Skenario selanjutnya adalah jika haji 2020 tetap dilaksanakan tetapi ada pembatasan kuota. Skenario ini mengasumsikan haji tetap diselenggarakan tapi dengan pembatasan kuota akibat situasi di Arab Saudi yang masih berisiko atau jemaah berisiko, sekali pun penyelenggaraan haji tetap berjalan.

"Kuota diperkirakan dikurangi hingga 50 persen dengan pertimbangan ketersediaan ruang yang cukup untuk mengatur social distancing. Skenario ini memaksa adanya seleksi lebih mendalam terhadap jemaah yang berhak berangkat tahun ini dan petugas yang sudah terpilih. Skenario ini menitikberatkan kepada prioritas untuk menyesuaikan term and condition yang disepakati misi haji Indonesia pemerintah Arab Saudi," ujarnya.

3. Skenario ibadah haji jika ditunda 2020

Ilustrasi. Sebagian penumpang merupakan jemaah umrah dari berbagai daerah di Kaltim. (IDN Times/Mela Hapsari)

Skenario selanjutnya yang disiapkan Kemenag adalah jika pelaksanaan haji 2020 ditunda. Skenario ini mengasumsikan bahwa kondisi Arab Saudi belum memungkinkan untuk penyelenggaraan haji dan pemerintah Arab Saudi menutup pintu bagi jemaah dari negara mana pun, termasuk Indonesia.

"Kemenag tidak cukup waktu menyiapkan penyelenggaraan ibadah haji akibat cepatnya perubahan kebijakan Arab Saudi atau pemerintah Indonesia memutuskan untuk tidak mengirimkan jemaah ibadah haji dengan alasan keselamatan atau keamanan," kata Fachrul.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irfan Fathurohman
EditorIrfan Fathurohman
Follow Us