Nasabah Bank DKI Demo, Dirikan Tenda di Balkot

- Nasabah Bank DKI gelar aksi unjuk rasa di Balai Kota DKI, menuntut pencopotan Direktur Utama Bank DKI yang dinilai gagal dalam menjalankan tugas.
- Layanan Bank DKI mengalami gangguan sejak 29 Maret, termasuk aplikasi JakOne Mobile, transfer, e-wallet. Nasabah merasa dirugikan karena belum ada perbaikan hingga saat ini.
- Aksi tersebut juga menyoroti dampak bagi nasabah penerima program seperti KJP dan KJMU yang penyalurannya melalui Bank DKI, serta kekecewaan terhadap kurangnya tanggapan serius dari pihak Bank DKI maupun Pemprov DKI Jakarta.
Jakarta, IDN Times - Sejumlah nasabah Bank DKI menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta. Mereka menuntut Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mencopot Direktur Utama Bank DKI yang dinilai gagal dalam menjalankan tugas.
Pantauan IDN Times, mereka mendirikan tiga tenda di trotoar depan Balai Kota. Dua tenda berada di depan pintu keluar yang membuat arus keluar balai kota dialihkan, karena gerbang tersebut ditutup. Aksi tersebut sudah dilakukan sejak dua hari.
"Kami meminta kepada Gubernur DKI Jakarta yakni Pak Pramono Anung untuk segera mencopot Direktur Utama Bank DKI. Karena kami menilai hingga saat ini Dirut Bank DKI gagal dalam mengelola bank secara baik dan benar," ujar Ahmad Setiawan, salah satu peserta aksi, saat ditemui di lokasi, Rabu (16/4/2025).
1. Gangguan layanan transaksi Bank DKI sudah lebih dua pekan

Ahmad mengatakan, aksi yang sudah dilakukan sejak Selasa (15/4) tersebut disebabkan layanan Bank DKI, yakni aplikasi JakOne Mobile, transfer, e-wallet mengalami masalah dan belum ada perbaikan hingga hari ini.
"Bayangkan, per tanggal 30 Maret sampai hari ini, sudah 16 hari, masalah belum ada solusi. Kami sebagai nasabah sangat dirugikan," katanya.
2. Penerima KJP dan KJMU terganggu

Selain itu, dia juga menyoroti dampak bagi nasabah penerima program, terutama mahasiswa dan siswa seperti KJP dan KJMU yang penyalurannya melalui Bank DKI. Beberapa di antaranya bahkan tidak bisa melakukan pembayaran akibat gangguan layanan.
"Target kami menginap di sini sampai ditemui oleh Pak Gubernur atau Direktur Utama Bank DKI. Sampai sekarang belum ada yang menemui kami," kata Ahmad.
3. Layanan masih terganggu meski Dirut IT sudah dicopot

Mereka juga mengaku kecewa lantaran belum ada tanggapan serius dari pihak Bank DKI maupun Pemprov DKI Jakarta, meski mereka sudah berunjuk rasa sejak kemarin.
"Kami berharap bisa audiens. Pihak Pemprov kenang sudah menemui kamu tetapi kamu ingin tahu masalahnya mengapa masalahnya sampai hari ini belum selesai. Pencopotan Dirut IT sudah dilakukan tetapi sampai hari ini kan masih ada masalah jadi enggak guna juga," katanya.
Diketahui sejak 29 Maret, Bank DKI mengalami kendala layanan transaksi. Meski demikian Direktur Utama Bank DKI, Agus H Widodo, memastikan dana dan data nasabah tetap aman. Dia menegaskan bahwa kerahasiaan dan keamanan data serta dana nasabah tetap terjaga, tanpa mengalami gangguan selama masa pemulihan sistem.
“Bank DKI menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian serta memahami pentingnya menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh para nasabah, oleh karena itu kami berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaik dengan memastikan seluruh informasi dan dana nasabah tetap aman dan terlindungi,” ujar Agus dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/4).