Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Nurul Arifin: 8 Parpol Tolak Proporsional Tertutup Bukan 'Hore-hore'!

Wakil Ketua Umum DPP Partai Golongan Karya, Nurul Arifin (IDN Times/Irfan Fathurohman)
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golongan Karya, Nurul Arifin (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Jakarta, IDN Times - Sikap delapan partai politik parlemen yang menolak sistem proporsional tertutup disebut bukan merupakan pesta politik maupun sekadar "hore-hore".

"Kami tidak sedang pesta politik, kata "hore-hore" tidak tepat ya, kami tidak sedang bereuforia menghadapi satu tantangan ini," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Golongan Karya, Nurul Arifin, kepada wartawan usai diskusi bertajuk "Capres 2024 dan Cita-citanya untuk Indonesia" di Jakarta, dikutip dari ANTARA, Sabtu (14/1/2023).

 

1. Jika pakai sistem proporsional tertutup, masyarakat tidak akan tahu siapa calegnya

IDN Times/Reza Iqbal
IDN Times/Reza Iqbal

Nurul menyatakan, sikap delapan parpol itu merupakan bentuk keseriusan. Lantas, ia pun menyatakan keprihatinannya karena publik tidak peduli dengan isu tersebut.

"Iya (serius) dong karena ini bukan cuma soal partai tetapi juga soal partisipasi rakyatnya. Saya merasa prihatin karena publik tidak merasa waspada dengan isu ini," ujar dia.

Jika sistemnya tertutup, lanjut dia, masyarakat tidak akan mengetahui siapa calon anggota legislatif sehingga program-program yang ditawarkan juga tidak bisa diketahui.

"Padahal, ini melibatkan suara mereka, kalau sistemnya tertutup ya mereka tidak tahu calon-calonnya siapa saja tetapi kalau terbuka kaya gini paling tidak semua caleg bisa turun dan publik bisa mendapatkan pendidikan politik secara langsung," tuturnya.

 

2. Masyarakat bisa kritik langsung caleg pilihannya jika gunakan sistem terbuka

Ilustrasi Pilkada (IDN Times/Mardya Shakti)
Ilustrasi Pilkada (IDN Times/Mardya Shakti)

Nurul mencontohkan masyarakat bisa saja komplain kepada caleg tersebut jika tidak komitmen terhadap program-program yang ditawarkan.

"Program bisa ditanyakan, kemudian komitmennya bisa dipertanyakan, dia paling tidak bisa kenal siapa yang mau dipilih. Istilahnya, kalau saya memilih anda, terus anda tidak komit, saya kan bisa komplain atau bahkan tidak memilih lagi. Kalau sekarang kalau sistemnya berubah, tidak bisa lagi seperti itu," ujar dia. 

3. Bambang Pacul sebut 8 parpol tolak sistem pemilu proporsional tertutup hanya sekadar "hore-hore"

Ketua Bappilu DPP PDIP, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul (IDN Times/Aryodamar)
Ketua Bappilu DPP PDIP, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul (IDN Times/Aryodamar)

Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan, Bambang Wuryanto, menyebut pernyataan sikap delapan partai politik parlemen yang menolak sistem pemilu proporsional tertutup hanya sekadar "hore-hore" atau sekadar memeriahkan suasana.

"Ini diskursus biasa saja. Soal penolakan monggo (silakan). Pengambil keputusan adalah sembilan hakim MK. Kalau ini (pernyataan sikap delapan parpol) saja hanya untuk 'hore-hore'," kata pria yang akrab disapa Bambang Pacul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (11/1/2023).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us