Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Nyaris Final, Jokowi-Ma'ruf Libas Prabowo-Sandi di DIY

IDN Times/Tunggul Kumoro

Yogyakarta, IDN Times - Pasangan calon (paslon) nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengungguli paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada pemilihan presiden dan wakil presiden di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Hal itu diketahui pada proses rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2019 di DIY di Ruang Yudhistira, Jogjakarta Expo Center, Jumat (10/5).

Pada agenda tersebut, terungkap bahwa petahana unggul di semua kabupaten/kota di DIY dengan selisih nyaris sejuta suara.

1. Jokowi-Ma'ruf raih 1,6 juta suara

IDN Times/Tunggul Kumoro

Pada papar data proses rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara sementara, terlihat pada layar jika Jokowi-Ma'ruf meraup suara sebanyak 1.655.174. Sementara pesaingnya, hanya 742.481 suara. Atau tak sampai separuh dari raihan petahana.

2. Sleman jadi penyumbang suara terbanyak

IDN Times/Nugroho Adi Purwoko

Masih pada data yang dipaparkan melalui layar, terlihat jika Kabupaten Sleman menjadi daerah pemasok suara terbesar bagi petahana. Yaitu, sebanyak 475.946.

Sementara untuk area lain, Jokowi mengantongi 192.772 suara untuk Kabupaten Kulon Progo, 427.775 suara di Kabupaten Bantul. Lalu, Kabupaten Gunung Kidul menyumbang 379.653 suara. Terakhir, pasanan 01 memperoleh 179.048 suara di Kota Yogyakarta.

3. Belum ketok palu

IDN Times/Tunggul Kumoro

Komisi Pemilihan Umum (KPU) DIY menargetkan proses hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2019 di DIY rampung hari ini. Usai sempat diskors selama dua hari pada Rabu (8/5) kemarin, menyusul adanya hitung ulang di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.

"Kita targetkan sehari (selesai), kami melanjutkan untuk Sleman ya. Karena Sleman (rekapitulasi) dini hari tadi baru selesai. Kotak suara baru tiba pukul 14.00 lebih sedikit, jadi baru bisa kita mulai," terang Ketua KPU DIY, Hamdan Kurniawan.

4. Usut asal muasal pergeseran suara

KPU DIY. (IDN Times/Nindias Khalika)

Seperti diketahui, hitung ulang di Kecamatan Depok kemarin dilangsungkan lantaran ada peserta pemilu, yakni PPP yang melaporkan adanya pergeseran surat suara DPRD. Sehingga ujung-ujungnya menghambat tahapan rekapitulasi di tingkat kabupaten.

Dalam hal ini, Hamdan menerangkan, polemik ini sudah diselesaikan. "Alhamdulillah kemarin proses sudah berjalan di Sleman, sudah diterima keberatannya. Karena datanya rekap kemarin ada yang keliru. Semua saksi sudah menerima di Kabupaten Sleman," sebutnya.

Disinggung adanya potensi unsur kesengajaan pada peristiwa ini, Hamdan mengatakan, pihaknya belum mengetahuinya. "Baik itu keteledoran atau kesengajaan, nanti akan kita dalami," tandas Hamdan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us