Panglima Militer India ke Kemhan, Jajaki Kerja Sama Farmasi Pertahanan

- Menhan India undang Sjafrie berkunjung ke India
- India dan Indonesia akan terus meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan, pendidikan, dan pelatihan prajurit TNI. Kemhan berencana mengirim kadet atau taruna ke India.
- Indonesia belum teken kontrak untuk beli rudal Brahmos
- Rencana pembelian Rudal BrahMos belum dibicarakan. Meskipun India sudah menggunakan rudal BrahMos, Indonesia belum ada kontrak dengan India untuk pembelian rudal tersebut.
- Panglima angkatan bersenjata India sudah berkunjung ke PT Pindad
- Jenderal Anil Chauhan telah mengunjungi beberapa industri pertahanan di Indonesia termasuk PT Pindad dan PT Dir
Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin menerima kunjungan kehormatan dari Panglima Angkatan Bersenjata India, Jenderal Anil Chauhan pada Selasa (28/10/2025). Salah satu kerja sama yang coba dijajaki oleh kedua negara adalah farmasi pertahanan. Apalagi India dikenal sebagai negara produsen obat-obatan dengan biaya yang terjangkau.
"Demikian juga kami menjajaki (kerja sama) bidang farmasi pertahanan, mencari sumber-sumber untuk obat-obatan untuk bisa kita produksi," ujar Wakil Menteri Pertahanan, Donny Ermawan Taufanto di kantor Kemhan, Jakarta Pusat.
Penjajakan kerja sama itu dinilai pas seiring dengan Kemhan yang kini mengelola laboratorium farmasi dari tiga matra di TNI. Salah satu produksi dari laboratorium pabrik pertahanan negara adalah multivitamin.
"Kami juga sedang sedang menjajaki kerja sama di bidang kedokteran. Kami akan mengirim dokter-dokter untuk menjadi spesialis," tutur dia.
1. Menhan India undang Sjafrie berkunjung ke India

Lebih lanjut, Donny juga menjelaskan Indonesia dan India akan terus meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan. Menteri Pertahanan India Rajnath Singh turut mengundang Menhan Sjafrie Sjamsoeddin untuk berkunjung ke India.
"Salah satunya juga nanti ditawarkan untuk mengunjungi beberapa industri pertahanan India," kata pejabat tinggi TNI dari matra Angkatan Udara (AU) itu.
India dan Indonesia, kata Donny, juga memiliki kerja sama di bidang pendidikan dan pelatihan prajurit TNI. Kemhan, katanya, berencana untuk mengirim kadet atau taruna ke India.
2. Indonesia belum teken kontrak untuk beli rudal Brahmos

Sementara, ketika ditanyakan apakah turut dibicarakan rencana pembelian Rudal BrahMos, Donny menyebut hal itu belum dibicarakan. Meskipun Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty menuturkan negosiasi pembelian rudal jelajah supersonik BrahMos menunggu kunjungan Menteri Pertahanan India Rajnath Singh ke Indonesia.
"Belum (teken kontrak). Jadi, tadi juga disampaikan bahwa mereka sudah menggunakan rudal BrahMos untuk ground to ground ataupun ground to sea ataupun ground to ground (alutsista) juga," kata Donny.
Ia menambahkan Sukhoi yang dimiliki India kini sudah membawa rudal BrahMos sebagai persenjataannya. "Tapi, kita belum ada kontrak dengan India untuk (pembelian) BrahMos," tutur dia.
3. Panglima angkatan bersenjata India sudah berkunjung ke PT Pindad

Lebih lanjut, Jenderal Anil Chauhan akan berada di Indonesia pada periode 26-31 Oktober 2025. Ia sudah mengunjungi beberapa industri pertahanan di Tanah Air termasuk PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia di Bandung.
"Kemudian esok Bapak CDS (Panglima angkatan bersenjata) akan berkunjung ke PT PAL. Menurut saya, industri pertahanan di India itu cukup maju. Apalagi di sana juga mewajibkan untuk menggunakan indistri di dalam negerinya," tutur Donny.
Di akhir pertemuan, kedua pejabat militer itu saling bertukar cenderamata. Sjafrie memberikan cenderamata berupa pedang, plakat hingga koin.


















