Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Temui Menhan Angelina, Sjafrie Ungkap Afrika Selatan Punya Angkatan Kesehatan

(Dokumentasi Kementerian Pertahanan)
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin ketika menerima kunjungan Menhan Afrika Selatan, Matsie Angelina Motshekga di kantor Kemhan, Jakarta Pusat. (Dokumentasi Kementerian Pertahanan)
Intinya sih...
  • Indonesia dan Afrika Selatan sudah kerja sama dalam hal produksi amunisi
  • Indonesia susun working group dengan Afrika Selatan
  • Prabowo puji keberanian Presiden Ramaphosa melawan Apartheid
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin menerima kunjungan kehormatan dari Menhan Afrika Selatan, Matsie Angelina Motshekga, di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Rabu (22/10/2025).

Motshekga mengungkap hal yang menarik dari angkatan bersenjata Afrika Selatan. Militer Afrika Selatan memiliki empat matra yaitu angkatan laut, angkatan udara, angkatan darat, dan angkatan kesehatan.

Temuan menarik itu disampaikan Sjafrie usai berbincang dengan Motshekga sekitar 90 menit. Dalam pertemuan tertutup itu, Sjafrie turut mengajak Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto.

“Ada yang menonjol dari Menteri Pertahanan Afrika Selatan, karena dia mempunyai empat angkatan, angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara, dan kesehatan," ujar Sjafrie di kantor Kemhan, Jakarta Pusat.

Meski begitu, mantan Pangdam Jaya itu mengaku Indonesia belum tertarik membentuk matra keempat seperti yang kini dimiliki Afrika Selatan.

"Panglima TNI sudah memikirkan hal yang lain dulu," katanya.

Ketika IDN Times menanyakan apa saja yang hendak dipelajari militer Indonesia dari matra kesehatan milik Afrika Selatan, Sjafrie menyebut, salah satunya mengenai pencegahan kesehatan yang agak sensitif.

"Seperti halnya di Indonesia, kita kan punya spesifikasi (penyakit) malaria dan TBC (tuberkolosis). Tapi, di sana mungkin ada spesifikasi yang lain yang harus kami pelajari," tutur dia.

1. Indonesia dan Afrika Selatan sudah kerja sama dalam hal produksi amunisi

Kemhan menerima kunjungan Menhan Afrika Selatan
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin ketika menerima kunjungan Menhan Afrika Selatan, Matsie Angelina Motshekga di kantor Kemhan, Jakarta Pusat. (Dokumentasi Kementerian Pertahanan)

Lebih lanjut, Sjafrie menjelaskan, Motshekga menjadi bagian dari delegasi menteri yang ikut dalam kunjungan kenegaraan Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, hari ini. Ia juga menyebut ada sejumlah isu pertahanan yang dibahas dengan Afrika Selatan, salah satunya mengenai kerja sama antara PT Pindad.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang pertahanan itu juga menyepakati perjanjian induk dengan perusahaan industri pertahanan Afrika Selatan, Rheinmetal Denel Munition RF (PTY) LTD, pada 3 September 2024. Perjanjian ini berisi tentang pasokan strategis propelan dan komponen amunisi kaliber 40 mm.

"Dia (Menhan Afsel) juga tunjukkan produk-produk dari Pindad. Kami bikin panser 6X6 wheel. Sedangkan, mereka buat (panser)8X8. Jadi bisa sharing, sama-sama. Kita juga bikin (kapal) LPD (landing platform dock), dia juga tertarik. Kami juga menceritakan membuat (pesawat) N219, dua mesin dengan (kemampuan angkut) 19 penumpang," katanya.

2. Indonesia susun working group dengan Afrika Selatan

Menhan RI terima kunjungan Mengan Afrika Selatan
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin ketika menerima kunjungan Menhan Afrika Selatan, Matsie Angelina Motshekga di kantor Kemhan, Jakarta Pusat. (Dokumentasi Kementerian Pertahanan)

Sjafrie juga menyebut pihaknya dengan Afrika Selatan telah sepakat menyusun kelompok kerja atau working group. Ia mengatakan pembentukan kelompok kerja itu termasuk salah satu poin yang dibahas antara Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden Cyril Ramaphosa.

Sjafrie mengatakan undangan Menhan Motshekga dilakukan secara mendadak. Salah satunya untuk membicarakan tindak lanjut dari kelompok kerja itu.

"Mereka punya potensi yang sangat besar untuk kita kembangkan," tutur dia.

3. Prabowo puji keberanian Presiden Ramaphosa melawan Apartheid

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa berjalan menuruni tangga pesawat kepresidenan setibanya di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin (14/11/2022). (ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Fikri Yusuf)
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa berjalan menuruni tangga pesawat kepresidenan setibanya di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin (14/11/2022). (ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Fikri Yusuf)

Sementara, Presiden Prabowo Subianto mengatakan, Indonesia dan Afrika Selatan memiliki sejarah panjang dalam perjuangan melawan kolonialisme, serta menegakkan kemerdekaan dan keadilan. Ia juga mengaku kagum terhadap kekuatan, idealisme, dan keberanian rakyat Afrika Selatan dalam memperjuangkan kebebasan dari sistem apartheid.

"Kami mengagumi kekuatan, idealisme, dan keberanian perjuangan rakyat Afrika Selatan, melawan ketidakadilan dan apartheid," kata Prabowo di Istana Merdeka hari ini.

Sebagai informasi, apartheid adalah sistem pemisahan ras yang diterapkan pemerintah kulit putih di Afrika Selatan sejak 1948 hingga awal 1990-an. Sistem ini secara sistematis menindas dan mendominasi kelompok rasial non-kulit putih, dengan membatasi hak-hak politik, ekonomi, dan sosial mereka. 

Untuk itu, kata Prabowo, kunjungan Presiden Ramaphosa merupakan tonggak penting dalam hubungan Indonesia-Afrika Selatan. Prabowo meyakini Afrika Selatan akan menjadi mitra penting bagi Indonesia di masa depan.

"Hari ini, kami memandang Afrika Selatan sebagai pemimpin yang sangat penting di dunia dan kami memiliki banyak kesamaan sejarah, perjuangan panjang melawan kolonialisme, dan perjuangan untuk kebebasan," tutur dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us

Latest in News

See More

Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Kata Wapres Paling DIsorot

22 Okt 2025, 23:56 WIBNews