Partai Ummat Sentil PAN Ikut Campur Urusan Dukung Prabowo di 2024

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Ummat, Nazaruddin mengkritisi Partai Amanat Nasional (PAN) karena dinilai ikut campur soal dukungan bakal calon presiden (bacapres) pada Pemilu 2024 mendatang.
Diketahui, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga menyinggung Gerindra dan Prabowo Subianto bersedia jika didukung Partai Ummat yang dikenal mengedepankan politik identitas.
1. Partai Ummat pertanyakan PAN justru sibuk urus parpol lain

Terkait hal tersebut, Nazaruddin menegaskan, arah dukungan Partai Ummat bukan urusan Viva Yoga maupun PAN. Dia mempertanyakan mengapa politikus PAN justru sibuk mengomentari keputusan parpol lain.
"Ya itu bukan urusannya dia (Viva Yoga) juga. Ngapain dia menspekulasikan seperti itu. Itu kan bukan urusan partai dia (PAN)," tutur dia saat ditemui di Gedung KPU RI, Jakarta Pusat, Rabu (19/4/2023).
2. Partai Ummat minta pengertian politik identitas tak dibuat gaduh

Menurut Nazaruddin, Partai Ummat sejak awal memang menyatakan diri sebagai partai identitas. Partai Ummat juga menilai tidak ada yang salah dengan prinsip itu, mengingat semua parpol memiliki identitas, termasuk PAN.
Partai yang diprakarsai Amien Rais itu mengimbau kepada sejumlah pihak agar tidak memunculkan kekeliruan publik. Dengan mengartikan politik identitas sebagai bentuk penyerangan hingga pengkerdilan kepada kelompok agama dan suku tertentu.
"Partai kita ini menyatakan diri partai identitas, yang menurut pemahaman kita enggak ada masalah identitas itu. Semua orang punya identitas. PAN juga punya identitas. Itu saja persoalannya," tutur dia.
3. Waketum PAN tanggapi soal dukungan Partai Ummat ke Prabowo

Sebelumnya, Waketum PAN Viva Yoga menanggapi peluang Partai Ummat mengalihkan dukungan capres di 2024, dari Anies Baswedan ke Prabowo.
Viva Yoga menuturkan, PAN tidak akan mencampuri urusan rumah tangga partai lain. Sebab ingin menjaga etika politik.
Dia menuturkan, soal dukungan Partai Ummat ke Prabowo merupakan kewenangan yang Gerindra. Namun dia mengingatkan bahwa Partai Ummat merupakan partai yang perjuangkan politik identitas.
"Semua terserah Pak Prabowo dan Gerindra, apakah mau menerima dukungan partai politik yang memperjuangkan politik identitas atau menolak. Dan Pak Prabowo jadi orang kedua, ban serep, jika tidak jadi ijab kabul dengan orang pertama," imbuh dia saat dihubungi.