Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PAS 2025, Menko PMK Tekankan Gizi Pondasi Utama SDM

Menko PMK Pratikno menghadiri Philanthropy Asia Summit (PAS) 2025 di Singapura, Senin, (5/5/2025). (dok. Kemenko PMK)
Menko PMK Pratikno menghadiri Philanthropy Asia Summit (PAS) 2025 di Singapura, Senin, (5/5/2025). (dok. Kemenko PMK)
Intinya sih...
  • Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno hadiri Philanthropy Asia Summit 2025 di Singapura.
  • Pratikno suarakan pentingnya kerja sama global dalam membangun sistem gizi yang adil dan tangguh untuk generasi mendatang.
  • Presiden Singapura Tharman Shanmugaratnam tekankan pentingnya beralih ke aksi kolektif berdampak nyata dalam filantropi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, menghadiri Philanthropy Asia Summit (PAS) 2025 di Singapura, pada Senin (5/5/2025). 

Dalam forum bergengsi ini, Menko PMK Pratikno membawa misi diplomasi pembangunan manusia yang inklusif dan berkelanjutan.

PAS 2025 merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan oleh Philanthropy Asia Alliance. Tahun ini, forum tersebut mengangkat tema "Priming Asia for Good" dan dihadiri lebih dari 400 peserta yang terdiri dari tokoh filantropi, pemimpin global, investor sosial, serta pejabat tinggi dari berbagai negara.

1. Gizi sebagai pondasi utama kualitas SDM

Ilustrasi menu Makan Bergizi Gratis (MBG)  (IDN Times/Rangga Erfizal)
Ilustrasi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) (IDN Times/Rangga Erfizal)

Dalam sesi pleno "Foundations for the Future", Pratikno menyuarakan pentingnya kerja sama global dalam membangun sistem gizi yang adil dan tangguh untuk generasi mendatang.

"Perbaikan gizi bukan hanya isu kesehatan, tetapi pondasi utama bagi pengembangan kualitas sumber daya manusia, kunci daya saing bangsa di masa depan," ucapnya.

2. Kolaborasi lintas sektor untuk jawab tantangan

Menko PMK Pratikno menghadiri Philanthropy Asia Summit (PAS) 2025 di Singapura, Senin, (5/5/2025). (dok. Kemenko PMK)
Menko PMK Pratikno menghadiri Philanthropy Asia Summit (PAS) 2025 di Singapura, Senin, (5/5/2025). (dok. Kemenko PMK)

Sementara Presiden Singapura Tharman Shanmugaratnam menekankan pentingnya beralih dari "chequebook philanthropy" menuju aksi kolektif yang berdampak nyata.

"Kita harus berpindah dari cara tradisional ke bentuk kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, filantropi, dan sektor swasta. Hanya dengan kemitraan semacam ini, kita bisa menjawab tantangan besar zaman ini," ujarnya.

3. Peran filantropi dibutuhkan untuk selamatkan anak

Bill Gates saat mengunjungi Departemen Energi Amerika Serikat pada 8 Oktober 2013 (commons.wikimedia.org/Ken Shipp/DOE Photo)
Bill Gates saat mengunjungi Departemen Energi Amerika Serikat pada 8 Oktober 2013 (commons.wikimedia.org/Ken Shipp/DOE Photo)

Bill Gates turut menyampaikan apresiasinya terhadap ekosistem filantropi di Asia. Ia mengungkapkan bahwa Gates Foundation akan membuka kantor di Singapura sebagai bentuk komitmen jangka panjang. Ia menyoroti perlunya pendekatan inovatif dalam menjawab tantangan global seperti penyakit menular dan gizi buruk.

"Kami melihat bahwa pasar tidak selalu bekerja efektif untuk menyelamatkan nyawa anak-anak. Di sinilah peran filantropi dibutuhkan," katanya.

Sejumlah tokoh dunia hadir dalam forum ini, di antaranya Bill Gates (Founder of The Gates Foundation), Tony Blair (Executive Chairman of Tony Blair Institute for Global Change), Presiden Republik Singapura Tharman Shanmugaratnam, Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong, Christiana Figueres (mantan Sekjen UNFCCC), Ray Dalio (Founder Dalio Philanthropies), Jaime Augusto Zobel de Ayala (Chairman Ayala Corporation), Solina Chau (Co-Founder Horizons Ventures), Dr Regina E. Dugan (President & CEO Wellcome Leap), dan Chen Leiming (Chief Sustainability Officer, Ant International), serta berbagai tokoh donor dan organisasi filantropi global lainnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
Dini Suciatiningrum
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us