Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PDIP: Jangan Buru-buru Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat usai memimpin uparara peringatan hari lahir pancasila di Sekolah Partai PDIP. (IDN Times/Amir Faisol)
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat usai memimpin uparara peringatan hari lahir pancasila di Sekolah Partai PDIP. (IDN Times/Amir Faisol)
Intinya sih...
  • Ketua DPP PDI-P, Djarot, ingatkan pemerintah untuk tidak terlalu buru-buru membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
  • Indonesia menginginkan kemerdekaan Palestina dari penjajahan Israel dan menegaskan Palestina harus menjadi negara berdaulat penuh.

Jakarta, IDN Times - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDI-P), Djarot Saiful Hidayat mengingatkan pemerintah jangan terlalu buru-buru untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel. 

Djarot mengatakan, penolakan terhadap penjajahan di atas dunia adalah prinsip yang tak bisa ditawar. Hal itu sebagaimana yang telah diamanatkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1954. 

"Sekarang Palestina masih terjajah maka Palestina harus merdekat terlebih dahulu. Untuk kita misalnya membuka hubungan diplomatik dengan Israel, jangan terlalu buru-buru," kata Djarot usai memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Sekolah Partai PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (1/6/2025). 

1. RI ingin bangsa Palestina merdeka

Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Djarot mengatakan, Indonesia menginginkan bangsa Palestina bisa lepas dari penjajahan Israel. Dia menegaskan, Palestina harus menjadi negara yang berdaulat penuh.

Oleh karena itu, ia mengingatkan pemerintah agar jangan terlalu buru-buru mengambil langkah untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel selama penjajahan di Palestina masih berlangsung.

"Kalau kita menjadikan hubungan diplomatik nanti dulu, sepanjang masih Palestina menjadi bangsa terjajah, tidak bisa karena itu bertentangan dengan undang-undang dasar," kata dia.

2. RI siap buka hubungan diplomatik dengan Israel

Presiden Prabowo Subianto sambut kedatangan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Negara, Jakarta (Sumber: BPMI Setpres/Muchlis Jr)
Presiden Prabowo Subianto sambut kedatangan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Negara, Jakarta (Sumber: BPMI Setpres/Muchlis Jr)

Diberitakan sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan Indonesia siap mengakui Israel sebagai negara yang berdaulat, asalkan Israel juga mengakui Palestina. Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam joint statement bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/5).

"Indonesia sudah menyampaikan, begitu negara Palestina diakui oleh Israel, Indonesia siap untuk mengakui Israel, dan kita siap untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel," ujar Kepala Negara.

3. Prabowo gaungkan two-state solution

Presiden Prabowo ditemui usai Town Hall pertama Danantara pada Senin (28/4/2025). (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Presiden Prabowo ditemui usai Town Hall pertama Danantara pada Senin (28/4/2025). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Prabowo menuturkan, di berbagai tempat dan forum, dia kerap menyampaikan sikap Indonesia, di mana mereka memandang penyelesaian two-states solution. Kemerdekaan bagi bangsa Palestina disampaikan Kepala Negara merupakan satu-satunya jalan untuk mencapai perdamaian yang benar.

"Tapi di samping itu pun, saya tegaskan bahwa kita juga harus mengakui dan menjamin hak Israel untuk berdiri sebagai negara yang berdaulat dan negara yang harus juga diperhatikan dan dijamin keamanannya," ujar dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us