Pembangunan Lapangan PSSI di IKN Dilaporkan ke KPK

Jakarta IDN Times - Masyarakat Sepak Bola Indonesia (MSBI) melaporkan dugaan korupsi pembangunan national training center di Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Sebetulnya gambaran saya awal dulu kalau ibukota kita pindah ke IKN, otomatis akan dibangun kantor federasi. Di mana kantor federasi itu pemerintah kita menyediakan lahannya, FIFA membangun fisiknya. Entah kenapa tiba-tiba itu berubah menjadi training center," kata Ketua MSBI Sarman El Hakim kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Rabu (17/9/2025).
Sarman mempertanyakan kepemilikan pusat pelatihan itu. Menurutnya, pembangunan itu memakai anggaran Rp80 miliar dari FIFA dan sekitar Rp90 miliar dari APBN.
Sarman tak mengungkapkan secara jelas siapa sosok yang dilaporkan. Namun, ia menyebut FIFA dan PSSI lah yang dilaporkan.
"Pihak yang dilaporkan adalah PSSI dan FIFA. Kenapa? Karena FIFA tidak boleh mencampurkan uang dari APBN, begitu juga sebaliknya," jelasnya.
"Saya nggak mau ini kejadian bahwa jangan-jangan ada kongkalikong antara pejabat FIFA dengan PSSI. Kenapa? Karena hampir 100 tahun usia PSSI ini tidak memiliki kantor. Jadi dipastikan FIFA tidak memiliki aset di sini," imbuhnya.
Ia berharap KPK memeriksa Presiden ketujuh RI Joko "Jokowi" Widodo. Sebab, menurutnya pemerintah tak perlu memberikan tambahan anggaran melalui APBN.
"Saya berharap mantan Presiden Jokowi harus dipanggil. Ngerti nggak bahwa PSSI itu tidak perlu diberikan tambahan biaya APBN. Karena itu haknya FIFA untuk membantu. Jadi akhirnya rancu sekarang, kemana kita mau tanya," ujar Sarman.
Selain itu, ia meminta KPK juga memeriksa Erick Thohir selaku Ketua PSSI yang saat ini baru dilantik Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga.
"Ya harus dikonfirmasi kepada Ketum PSSI yang hari ini masih dijabat oleh Erick Thohir. Ini kenapa anda biarkan ada pencampuran dana ini. Jadi susah laporan pertanggungjawabannya," ujarnya.