Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Penangkapan di Kampung Bayam, Istri Furkon: Emang Suami Saya Teroris?

Situasi Kampung Susun Bayam, Rabu (3/4/2024). IDN Times/Sherlina Purnamasari
Situasi Kampung Susun Bayam, Rabu (3/4/2024). IDN Times/Sherlina Purnamasari

Jakarta, IDN Times - Warga Kampung Susun Bayam (KSB), Jakarta Utara, mengaku keberatan dengan penjemputan paksa oleh polisi terhadap Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam, Madani Muhammad Furkon, Selasa (2/4/2024).

"Emang suami saya ini teroris, saya bilang. Sampai saya seperti ini. Sampai saya buka puasa di atas tol ini, dikasih air minum," kata Munjiah (47), istri Muhammad Furkon, di Pelataran Kampung Susun Bayam, Rabu (3/4/2024).

1. Muhammad Furkon sempat dicekek oleh polisi

Konferensi pers di Kampung Susun Bayam.IDN Times/Sherlina Purnamasari
Konferensi pers di Kampung Susun Bayam.IDN Times/Sherlina Purnamasari

Istri Furkon mengatakan, penjemputan paksa oleh kepolisian tersebut sangat cacat prosedur. 

"Ini maksudnya apa? Kenapa suami saya seperti ini? Saya bilang. Lalu, (polisi menjawab), 'udah nanti penjelasannya di kantor aja.' Kok seperti ini Bapak tindakannya? Emang suami saya teroris? Emang suami saya pengendalian narkoba? Tolong dong Pak jelaskan, ada apa ini?" ucap Munjiah. 

2. Warga tak mengerti dengan penjemputan paksa terhadap Fukron

Warga Kampung Susun Bayam menolak penjemputan paksa Muhammad Furkon. IDN Times/Sherlina Purnamasari
Warga Kampung Susun Bayam menolak penjemputan paksa Muhammad Furkon. IDN Times/Sherlina Purnamasari

Warga KSB mengaku tidak mengerti dengan penjemputan paksa yang dilakukan polisi kepada Muhammad Furkon. 

"Aparat kepolisian menarik-narik paksa suami saya agar segera mau dibawa ke kantor polisi. Dengan wajah beringasnya, aparat memiting lehernya agar tidak berkutik dibawa ke kantor polisi," tuturnya. 

3. Warga Kampung Bayam mengutuk tindakan polisi

Rusun Kampung Bayam. IDN Times/Sherlina Purnamasari
Rusun Kampung Bayam. IDN Times/Sherlina Purnamasari

Warga mengatakan, tindakan penangkapan itu dilakukan di depan anak-anak yang sedang menunggu adzan Maghrib berkumandang. 

Selain itu, mereka juga memberi kesaksian bahwa polisi sempat menginjak-injak masakan yang sudah warga siapkan untuk berbuka puasa. 

Oleh karena itu, para warga KSB mengutuk keras tindakan aparat dari Polres Jakarta Utara tersebut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
Sherlina Purnamasari
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us