Pencak Silat Borong Medali Emas, Warganet Terharu dan Sanjung Prabowo

Jakarta, IDN Times - Kemenangan dua pesilat Indonesia, Sarah Monita dan Abdul Malik, kembali menambah pundi-pundi medali emasnya di ajang Asian Games 2018 hari ini, Senin (27/8). Sehingga posisi sementara Indonesia di urutan keempat setelah China, Jepang, dan Korea Selatan dalam ajang olahraga tingakat Asia itu.
Dengan dua kemenangan ini, maka pencak silat Indonesia dengan induk olahraga Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) yang dipimpin Prabowo Subianto, juga telah menyumbangkan delapan medali emas.
Perolehan ini melebihi target peraihan medali emas di cabang ini, yang sebelumnya hanya lima emas. Netizen atau warganet pun terharu dengan perolehan emas ini. Mereka memuji-muji calon Presiden Prabowo yang akan maju pada Pilpres 2019. Bagaimana komentar mereka?
1. Netizen terharu dengan perolehan delapan emas dari cabang pencak silat yang dipimpin Prabowo
Pujian dan rasa haru itu disampaikan pemilik akun Twitter @dulatips. Menurut dia, Prabowo yang baru memimpin PB IPSI saja sudah menorehkan prestasi. Karena itu, dia yakin Indonesia bakal borong emas jika Prabowo jadi presiden.
"Ya Allah.. Pak Prabowo baru jd ketum pencak silat aja bs nyumbang 8 emas utk Indonesia. Klo jd Presiden keknya bakal borong semua emas yg ada di Asian Games. au terharu :(," kicau dia, Senin (27/8).
Komentar lain juga disampikan dari pemilik akun @negativisme, yang menilai Prabowo cocok menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), karena telah berhasil menorehkan prestasi di Asian Games 2018.
"Pak Prabowo membawa pengaruh positif bagi pencak silat, sepertinya beliau cocok jadi ketua umum atau Menpora agar prestasi Indonesia juga makin baik," kicau dia.
Ada juga warganet yang mempertanyakan kepada siapa ucapan terima kasih sebaiknya disampaikan, apakah kepada Presiden Joko 'Jokowi' Widodo atau Prabowo?
"Ketua Ikatan pencak silat itu prabowo ya? Indonesia byk mendukang emas dr pencak silat. Ini terimakasihnya ke prabowo atau jokowi ya? #Eaaa," tulis pemilik akun @Umar_Hasibuan_.
Ucapan terima kasih juga datang dari pemilik akun @ferizandra kepada Prabowo, yang sudah memimpin PB IPSI hingga menymbang meadil emas terbanyak di cabang pencak silat.
"Kereeen... Pencak Silat mulai panen emas di Asian Games 2018... siapa dulu, donk, Ketua Umum IPSI...?!?! @prabowo gitu loh... 👌," kicau dia.
2. Prabowo Subianto jadi ketua umum IPSI (2016-2020)

Selain pernah menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dan ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Prabowo juga menjabat sebagai ketua umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) dan Presiden Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa (Persilat).
Seperti dikutip dalam laman prabowosubianto.info, Senin (28/8), kecintaannya pada seni bela diri pencak silat dimulai sejak Prabowo masuk Akademi Militer (Akmil). Saat menjabat sebagai Komandan Kopassus, seluruh pasukannya diwajibkan berlatih silat.
Selama menjadi ketua umum IPSI, tim nasional pencak silat Indonesia selalu juara umum dalam ajang internasional seperti Sea Games dan ASEAN Games. Salah satu cita-cita Prabowo adalah menjadikan pencak silat salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade.
3. Mengintip sejarah IPSI

IPSI adalah induk organisasi resmi pencak silat di Indonesia di bawah naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Pencak silat merupakan olahraga seni beladiri yang berasal dari bangsa Melayu, termasuk Indonesia.
Jumlah perguruan pencak silat sangat banyak, berdasarkan catatan PB IPSI hingga 1993 telah mencapai 840 perguruan pencak silat di Indonesia. Induk organisasi pencak silat di Indonesia adalah IPSI yang didirikan pada 18 Mei 1948 di Surakarta, Jawa Tengah.
Upaya untuk mempersatukan pencak silat sebetulnya sudah dimulai pada masa penjajahan Belanda. Pada 1922 di Segalaherang, Subang, Jawa Barat, didirikan Perhimpunan Pencak Silat Indonesia untuk menggabungkan aliran pencak Jawa Barat yang tersebar di seluruh kepulauan Nusantara.
Pada masa pendudukan Jepang, Presiden Soekarno pernah menjadi pelindungnya. Upaya serupa juga diadakan di Yogyakarta. Pada 1943, beberapa pendekar pencak silat mendirikan organisasi bernama Gabungan Pencak Mataram (Gapema) untuk bersama-sama menggalang pencak silat yang tumbuh di Kesultanan Yogyakarta.
Gapema ini merupakan sebuah batalyon yang seluruh anggotanya adalah pesilat dan turut berjuang dalam perang kemerdekaan Republik Indonesia.
Setelah beberapa tahun, tepatnya pada 1947, di Yogyakarta juga berdiri satu organisasi bernama Gabungan Pentjak Seluruh Indonesia (Gapensi) yang bertujuan mempersatukan aliran pencak silat di seluruh Indonesia.
Gapensi didirikan Mohamad Djoemali dari Taman Siswa bersama beberapa tokoh pencak silat, yaitu RM Soebandiman Dirdjoatmodjo dari Perisai Diri, Ki Widji Hartani dari Prisai Sakti Mataram, R Brotosoetarjo dari Budaya Indonesia Mataram dan Widjaja.
Meskipun organisasi di Jawa Barat dan Yogyakarta ini bercita-cita nasional, keanggotaannya masih berskala lokal. Untuk itu, Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI), yang kemudian berganti nama menjadi KONI mengadakan Konperensi Bagian Pentjak di Solo pada 2 Juni 1948.
Pertemuan tersebut sebelumnya telah diawali dengan rapat pembentukan Panitia Persiapan Persatuan Pencak Silat Indonesia di Solo pada awal 1947, yang diprakarsai Wongsonegoro, yang menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan.
Dari hasil rapat ini dibentuklah panitia Ikatan Pentjak Seloeroeh Indonesia (IPSI) pada Mei 1947, yang diketuai Wongsonegoro. IPSI bernaung di bawah Kementerian Pembangunan dan Pemuda.
Semoga prestasi ini menjadi pemacu semangat atlet-atlet Indonesia ya guys.