Pengamat: PDIP-Demokrat Tetap Berjarak, yang Ketemu Bukan SBY-Mega

Jakarta, IDN Times - Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komaruddin mengaku ragu pertemuan Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani dengan Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bakal berujung kerja sama politik. Apalagi menawarkan kursi bakal cawapres untuk mendampingi Ganjar Pranowo di pemilu 2024.
Sikap pesimistis itu disampaikan Ujang lantaran pemegang keputusan akhir tetap berada di tangan Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Kalau menurut saya, hubungan mereka tetap berjarak karena pertemuannya bukan antara Mega dengan SBY. Itu bukan gimmick, tapi ya bagian dari permainan politik saja," ungkap Ujang ketika dihubungi IDN Times melalui telepon pada Senin (12/6/2023).
Ia menambahkan PDIP tidak mungkin memberikan ruang kekuasaan atau kursi bagi AHY untuk menjadi bakal cawapres di pemilu 2024. Menurut Ujang, PDIP telah berhitung, seandainya nantinya AHY dijadikan bakal cawapres Ganjar lalu menang, maka putra sulung SBY itu bakal bersiap maju jadi capres di pemilu 2029.
"Satu saat PDIP akan tersingkir karena kan AHY pasti memiliki keinginan untuk jadi capres di pemilu 2029 nanti. Jadi, itu semacam angin surga saja (yang diberikan oleh PDIP)," tutur dia.
Ia menambahkan tawaran pertemuan ke Partai Demokrat sengaja disampaikan untuk menggoyang soliditas Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). "Itu strategi politik untuk menggoyang-goyang Koalisi Perubahan. Di mana momennya Demokrat sedang tidak enak hati karena AHY belum dijadikan cawapres Anies," katanya.
1. Pertemuan Puan-AHY diprediksi tak bicarakan substansi kerja sama politik

Lebih lanjut, menurut Ujang, pertemuan Puan dengan AHY seandainya terwujud diprediksi tidak akan banyak membicarakan substansi. Ia menduga keduanya bertemu untuk berbincang-bincang saja.
"Banyak hal lah yang bisa dibicarakan. Bisa (menyangkut) substansi, bisa juga tidak. Mereka juga sama-sama tahu lah. Bisa jadi tidak ada kesepakatan apapun dari pertemuan itu," kata Ujang.
Ia menambahkan dalam situasi politik saat ini kecil kemungkinan PDIP memberikan ruang bagi AHY agar bisa naik daun. Prediksi tersebut dikonfirmasi oleh Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto hari ini di Kantor Staf Presiden (KSP).
Ia menyebut dalam pertemuannya dengan Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya, belum ada poin kerja sama politik untuk pemilu 2024 yang dibahas. "Terkait dengan kontestasi pemilu 2024, apakah (Demokrat) mau bergabung atau tidak, kami belum (membahas) sampai ke sana. Ini dalam pengertian pembicaraan formal antara kedua partai," ujar Hasto seperti dikutip dari kantor berita ANTARA pada hari ini.
2. PDIP dan Partai Demokrat tetap saling menghormati posisi masing-masing

Mulai mencairnya relasi PDIP dengan Demokrat sudah ditandai dengan masuknya nama AHY sebagai salah satu bakal cawapres Ganjar Pranowo. Nama AHY diumumkan di penghujung rapimnas PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Hasto dan Teuku Riefky bertemu pada Minggu, 11 Juni 2023 di Rumah Makan Berkah di kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Dalam foto yang dibagikan Demokrat, pertemuan tersebut turut diikuti Ketua Fraksi PDIP, Utut Adianto.
"Walaupun kami sangat antusias membicarakan rencana pertemuan Mbak Puan dan Mas AHY, namun kami tetap menjaga etika politik. Kami tetap saling menghormati posisi masing-masing saat ini terkait kontestasi Pilpres 2024," ungkap Riefky dalam keterangan tertulis, kemarin.
Dia menambahkan diskusi dua sekjen partai itu belangsung santai dan sempat membicarakan mengenai sistem demokrasi di Indonesia hingga suka duka mengurus parpol. Riefky mengaku bersyukur karena rencana pertemuan Puan dengan AHY adalah pertemuan kedua tokoh muda di dunia politik.
"Ini akan memberikan contoh yang baik bagi generasi muda, dan angin segar bagi perpolitikan di Indonesia," ujar Riefky.
3. PDIP klaim tak berniat rusak Koalisi Anies dengan ajak Demokrat bertemu

Sementara, PDIP mengklaim tidak berniat merusak KPP yang mengusung Anies Baswedan, seiring rencana pertemuan dengan Partai Demokrat.
Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan pihaknya memiliki niat baik menggelar pertemuan antara Puan Maharani dengan AHY.
"Jangan kemudian begitu bertemu. Wah, ini nanti PDIP akan ngerusak koalisi, mana bisa kami punya niat seperti itu. Tidaklah," ujar Said di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin.
Said mengatakan PDIP membuka ruang komunikasi yang selebar-lebarnya kepada seluruh pihak menjelang Pilpres 2024. "Kan, kami yang duluan. Mba Puan, habis Mba Puan saya, lalu apak Sekjen," tutur dia.
Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.