Pesan Anies Usai Pemungutan Suara: Jangan Berhenti Cintai Indonesia!

Jakarta, IDN Times - Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan melakukan komunikasi menggunakan Space di platform X pada Minggu (25/2/2024). Program itu dimoderatori oleh akun Anies Bubble, komunitas di platform X yang mendukung Anies. Selain Anies Bubble, ada pula komunitas Olppaemi Project, hingga Anies Books.
Lebih dari 45 ribu akun X ikut mendengarkan secara langsung sesi berbagi Anies dengan akun komunitas dan anak-anak muda. Di sesi tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menitipkan pesan kepada anak-anak muda agar tidak pernah berhenti mencintai Indonesia. Khususnya usai pemungutan suara
"Jadi, apapun hasilnya nanti jangan pernah menyerah terhadap Indonesia! Jangan pernah berhenti mencintai Indonesia. Kita mencintai Indonesia tanpa syarat dan kita terus memperjuangkan Indonesia dari hari ke hari," ujar Anies di penghujung sesi ceritanya di platform X.
Pernyataan itu disampaikan oleh mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia tersebut agar anak-anak muda usai pemilu tak pesimistis melihat Indonesia. Menurut Anies, perjuangan bagi Indonesia yang lebih baik membutuhkan waktu yang panjang.
1. Anies singgung perjuangan untuk memerdekakan Indonesia dimulai sejak 1908

Lebih lanjut, Anies sempat menyinggung perjuangan untuk memerdekakan Indonesia. Langkah itu, kata dia, sudah dimulai sejak didirikan Gerakan Budi Utomo pada 1908. Gerakan Budi Utomo digagas kali pertama oleh dr. Wahidin Sudirohusodo yang merupakan bagian dari para pelajar STOVIA.
Kemudian, para pemuda mengucapkan sumpahnya pada 28 Oktober 1928. Kemerdekaan Indonesia dideklarasikan pada 17 Agustus 1945.
"Kira-kira nih, seandainya anak muda tahun 1928 bertemu dengan orang-orang di tahun 1935 lalu bertanya 'hei bung, neng, mana kemerdekaan itu?' Ya, mereka juga belum bisa menjawab kalik. Jangankan tahun 1935, pada 1942 saja Indonesia belum merdeka," kata Anies.
Ia pun membayangkan bila para pemuda menyerah begitu saja dan menerima keadaan dijajah Belanda. Maka, kemerdekaan Indonesia lebih lama diraihnya.
"Kan repot tuh kalau menerima saja keadaan dijajah oleh Belanda," ujarnya lagi.
Oleh sebab itu, ia mendorong kepada anak-anak muda agar gerakan perubahan tetap dijalankan meski pemilu telah usai. "Teman-teman bikin gerakan terus. Katakan ini gerakan, bukan program dan kita serius untuk membuat perubahan," tutur dia.
2. Anies minta bila ditemukan kekurangan di pemilu agar dilaporkan

Sedangkan, dalam jangka pendek, Anies berpesan kepada anak-anak muda untuk tetap mengawal penghitungan suara. Bila ditemukan kekurangan saat proses penghitungan dan pemungutan segera dilaporkan.
"Bila dilaporkan ke media sosial saja, nanti akan dicatat oleh tim hukum," kata Anies.
Menurutnya, gerakan perubahan yang sudah digagas selama 1,5 tahun terakhir dilakukan dengan serius. Hal itu, kata Anies, sudah terlihat dari caranya yang membuat terobosan dalam berkampanye.
"Saya ingin ketika melewati masa perjuangan itu dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip moral, prinsip-prinsip etik, sehingga ketika kita selesai satu fase dan menengok ke belakang, kita bisa bangga serta merasa bersyukur," ujarnya.
Selain itu, ia mengaku tidak ada yang perlu ditutup-tutupi saat kampanye. Lantaran semua hal dijalani lewat proses yang baik.
Berdasarkan penghitungan kongkret sementara di Komisi Pemilihan Umum (KPU), suara Anies-Muhaimin ada di angka 24,5 persen atau 31.133.302. Angka tersebut jauh dibandingkan perolehan suara paslon nomor urut dua yakni 74,9 juta.
3. Anies mengaku akan tetap setiap di gerakan perubahan

Di forum itu, Anies kembali menegaskan bahwa ia akan tetap berada di barisan gerakan perubahan. Sehingga, ia tidak akan mengkhianati amanah dari warga yang telah memberikan suaranya bagi paslon nomor urut satu.
"Para pemilih 01 bukan hanya memilih tetapi mereka juga tahan terhadap tekanan dan tabah dengan iming-iming imbalan. Ini adalah suatu ketabahan yang luar biasa karena itu kepada semua yang sudah memilih (paslon) 01, kami akan jaga amanatnya. Kami akan terus berjuang bersama," kata Anies.