Pilkada Bogor, Bayu-Musya Cecar Rudy-Jaro soal BUMD Kurang Kontribusi

- Bayu Syahjohan kritik BUMD Bogor yang dinilai kurang memberikan kontribusi signifikan.
- Rudi Susmanto dan Ade Ruhandi berencana memperbaiki BUMD dan sektor wisata untuk meningkatkan pendapatan daerah.
- Musyafaur Rahman mengkritik lambatnya kinerja BUMD, terutama terkait kebocoran PDAM sebesar Rp300 miliar.
Bogor, IDN Times - Debat kedua Pilkada Kabupaten Bogor digelar pada Selasa (19/11/2024) malam. Calon Bupati Bogor nomor urut 2, Bayu Syahjohan mencecar pasangan calon (paslon) Rudy Susmanto dan Ade Rohandi soal kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Bayu menilai, BUMD kurang memberikan kontribusi yang cukup selalam ini.
"Pertanyaan begini bagaimana bapak Rudi dan Pak Ade Untuk mengevaluasi BUMD atau badan usaha milik desa yang ada di kawasan Bogor tapi ternyata tidak banyak memberikan kontribusi di Bogor," tanya Bayu mengawali tanya jawab.
Rudi Susmanto menjelaskan, pihaknya telah mendapat dukungan dari 50 anggota DPRD Kabupaten Bogor untuk memperbaiki dan mengevaluasi BUMD. Ia juga mendapat dukungan buat meningkatkan sektor wisata agar dapat memberikan dividen daerah pada 2025.
Dia juga menyebutkan akan terus bekerja sama dengan DPRD untuk memajukan BUMD sebagai lokomotif perekonomian Kabupaten Bogor.
"Niatan kita memperbaiki badan usaha milik daerah salah satunya adalah Sayaga Wisata (perusahaan BUMD Kabupaten Bogor). Maka DPRD Kabupaten Bogor baru menyelesaikan Perda penyertaan modal pemerintah, sehingga wisata, untuk apa? menyelesaikan hotel Sayaga Wisata agar tahun 2025 selamat beroperasi dan tentunya memberikan deviden bagi pemerintah Kabupaten Bogor," jelas Rudy.
1. Ade Ruhandi tawarkan kajian ketahanan pangan melalui BUMD baru

Cawabup nomor urut 2, Ade Ruhandi alias Jaro Ade mengungkapkan rencananya memperkenalkan BUMD baru yang fokus pada ketahanan pangan. Dia menilai Kabupaten Bogor memiliki potensi luar biasa dalam sektor pertanian, peternakan, dan perikanan.
Untuk itu, dia berencana melakukan kajian mendalam dengan melibatkan perguruan tinggi, seperti IPB. Ia juga ingin menjalin kolaborasi dengan kabupaten dan provinsi tetangga.
Tujuan utamanya adalah memastikan keberlanjutan ketahanan pangan yang dapat mendukung kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bogor.
"Terkait dengan ketahanan pangan, maka tidak ada salahnya akan kita mau melakukan kajian. Tentu kita melibatkan beberapa perguruan tinggi, salah satunya nanti IPB untuk melakukan kajian, apakah kita memungkinkan untuk membuat BUMD baru tentang ketahanan pangan," kata Jaro Ade.
2. Rudi Susmanto janji tingkatkan sektor wisata dan infrastruktur

Calon bupati nomor urut 1, Rudi Susmanto juga menyoroti pentingnya sektor pariwisata dan perbaikan infrastruktur untuk meningkatkan pendapatan daerah.
Dia menyampaikan DPRD Kabupaten Bogor baru saja menyelesaikan Peraturan Daerah (Perda) tentang penyertaan modal pemerintah yang akan mendukung pengembangan hotel dan destinasi wisata.
Dengan rencana ini, Rudi berharap sektor wisata akan beroperasi dengan baik dan memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi daerah pada tahun depan.
"Kami pun ada beberapa BUMD yang tentu akan kami evaluasi bersama-sama sehingga di masa pemerintahan Rudy Susanto dan Ade Ruhandi, BUMD bisa menjadi lokomotif perekonomian Kabupaten Bogor," terang Rudy.
3. Musyafaur Rahman kritik lambatnya perkembangan BUMD

Cawabup nomor urut 2, Musyafaur Rahman, mengkritik lambatnya kinerja BUMD di Kabupaten Bogor, terutama terkait pengelolaan hotel dan kebocoran besar yang terjadi di PDAM.
Dia menilai meskipun BUMD memiliki potensi besar untuk meningkatkan pendapatan daerah, tetapi pengelolaannya masih jauh dari harapan.
Musyafaur berharap Pemerintah Kabupaten Bogor dapat segera melakukan perbaikan dan memastikan BUMD berfungsi lebih efektif, agar tidak merugikan rakyat dan dapat menjadi sumber pendapatan yang bermanfaat bagi daerah.
"BUMD di kawasan Bogor harusnya menguntungkan tapi ternyata sangat lambat. Contohnya masalah hotel, lalu belum lagi kebocoran di PDAM yang kami dengar Rp300 miliar kalau tidak salah, yang tentunya bagaimana kita mengatasi hal tersebut untuk di kemudian hari tidak lagi ada kebocoran-kebocoran di BUMD," kata Musya sapaannya.