Pimpinan KPK: Korupsi Sudah Mulai Jadi Budaya Orang Indonesia

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johanis Tanak mengungkapkan bahwa korupsi sudah mulai menjadi budaya di Indonesia. Bahkan, banyak koruptor yang merasa hanya sial ketika ditangkap.
"Perilaku korupsi sudah mulai menjadi budaya oleh penduduk Indonesia termasuk oleh pelaku dunia usaha," kata Wakil Ketua KPK Johanis Tanak dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Minggu (20/11/2022).
"Sehingga banyak pelaku tindak pidana korupsi yang tertangkap oleh KPK hanya dianggap sedang sial atau apes," sambungnya.
1. Budaya korupsi harusnya hilang

Johanis mengatakan anggapan ini seharusnya tidak terjadi. Sebab, korupsi merugikan seluruh masyarakat.
"KPK juga ingin membudidayakan perilaku antikorupsi, salah satunya melalui bimbingan teknis antikorupsi bagi BUMN, BUMD maupun pihak Swasta,” ujarnya.
2. KPK punya tiga strategi memberantas korupsi

Johanis menyebut KPK telah mememiliki strategi untuk pemberantasan korupsi yakni penindakan, pencegahan, dan pendidikan. Ia berhararap masyarakat tidak lagi korupsi.
"Namun demikian ketiga strategi tersebut tidak akan berjalan efektif dan berdaya guna jika tidak ada peran serta masyarakat," ujar Johanis.
3. KPK tidak bisa berantas korupsi sendirian

Johanis mengatakan bahwa KPK tidak bisa memberantas korupsi sendirian. KPK dinilai butuh bantuan seluruh elemen masyarakat.
"Oleh karena itu, KPK perlu menaruh perhatian," ujarnya.