Polisi Siaga Meski Relawan Prabowo Batal Aksi

Jakarta, IDN Times - Polisi tetap menyiapkan sejumlah langkah pengamanan terkait rencana aksi damai pendukung pasangan Prabowo-Gibran di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), pada Jumat (19/4/2024).
Karo Penmas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, mengatakan persiapan tersebut dilakukan pihaknya untuk mengantisipasi aksi unjuk rasa yang diperkirakan bakal diikuti oleh 100 ribu peserta.
"Tentu, Polri telah menyiapkan langkah-langkah baik secara preemtif kemudian juga preventif," ujarnya saat dihubungi.
1. Pengamanan bakal dilakukan oleh Polda Metro Jaya

Trunoyudo tidak menjelaskan lebih jauh terkait jumlah personel hingga rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan. Dia menyatakan hal itu bakal disampaikan oleh Polda Metro Jaya selaku penanggung jawab teknis.
"Secara teknis, berapa jumlah sasaran pengamanan tentu saat ini secara volume pengamanan di Gedung MK akan disampaikan secara komperhensif oleh Polda Metro Jaya sebagai Satgaswil atau daerah," ujar Trunoyudo.
"Yakin bahwa TNI-Polri tetap komitmen dan konsisten untuk mengawal proses demokrasi pemilu ini sampai dengan tuntas," lanjutnya.
2. Prabowo meminta pendukungnya untuk tidak menggelar aksi

Namun, Calon Presiden Prabowo Subianto meminta para pendukungnya tak menggelar aksi massa di Mahkamah Konstitusi. Pesan itu disampaikan langsung Prabowo melalui video yang dibagikan TKN Prabowo-Gibran.
"Saudara-saudara sekalian, saya Prabowo Subianto meminta dengan sungguh-sungguh kepada seluruh masyarakat Indonesia, khusunya 96,2 juta rakyat Indonesia yang telah memilih pasangan Prabowo Gibran untuk tidak melakukan aksi apapun di depan Gedung Mahkamah Konstitusi ataupun tempat-tempat lain apalagi jalanan demi menjaga kesejukan demokrasi, menjaga persatuan dan keutuhan bangsa, kerukunan antar seluruh rakyat Indonesia," ujar Prabowo dalam video tersebut.
Menteri Pertahanan itu mengajak pendukungnya untuk menunjukkan sikap cinta tanah air dengan menahan diri untuk tak melakukan aksi massa di jalanan. Menurutnya, orang kuat adalah orang yang bisa mengendalikan perasaannya.
"Pihak kuat adalah yang bisa menahan diri. Pihak kuat adalah yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan golongan atau pribadi," ujar Prabowo.
3. Prabowo khawatir ada gesekan dengan kelompok pendukung lain

Komandan TKN Prabowo-Gibran, Haris Rusly Moti, mengatakan salah satu alasan Prabowo meminta pendukungnya tak menggelar aksi adalah kekhawatiran akan terjadinya gesekan dengan kelompok pendukung lain. Dia meminta aksi tersebut dilaksanakan di masing-masing markas pemenangan.
"Kami menilai kepercayaan publik terhadap proses pemilu sudah sangat tinggi. Hal itu dibuktikan dengan berlangsungnya Pilpres 2024 yang sangat aman damai sepanjang era reformasi. Karena itu, kami tidak menghendaki prestasi demokrasi yang kita capai saat ini dinodai dan dicederai jika aksi massa besok diprovokasi dan memicu keributan," ujarnya.