PPIH: Distribusi Nusuk ke Jemaah Haji 76 Persen

- 85.628 jemaah haji Indonesia telah menerima kartu nusuk, mencapai 76 persen dari total jemaah yang tiba di Arab Saudi.
- 26.352 jemaah atau sekitar 23 persen belum mendapatkan kartu nusuk, upaya percepatan distribusi terus dilakukan.
- Kartu nusuk penting untuk rangkaian ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, pemerintah Indonesia terus berkoordinasi dengan otoritas Arab Saudi.
Madinah, IDN Times - Distribusi kartu nusuk untuk jemaah haji Indonesia terus dikebut. Hingga Sabtu (17/5/2025) sore Waktu Arab Saudi (WAS), tercatat 85.628 jemaah telah menerima kartu tersebut, atau 76 persen dari total 111.980 jemaah yang sudah tiba di Arab Saudi.
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi (Kemenhaj) mencatat masih ada 26.352 jemaah atau sekitar 23 persen, belum mendapatkan kartu nusuk.
1. Pemerintah RI dan Suadi percepat distribusi kartu nusuk

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyampaikan upaya percepatan distribusi terus dilakukan bersama Kemenhaj dan syarikah. Tujuannya adalah memastikan seluruh jemaah memiliki kartu nusuk sebagai salah satu syarat penting dalam pelaksanaan ibadah haji.
“Kita bersama-sama (Kementerian Haji Arab Saudi dan syarikah) terus melakukan akselerasi,” ujar Ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis M Hanafi, saat dihubungi, Madinah, Sabtu.
2. Sebanyak 23 persen jemaah belum teridentifikasi

Saat ditanya apakah 23 persen jemaah yang belum menerima kartu didominasi jemaah yang baru tiba, atau yang sudah lama berada di Arab Saudi, Muchlis menyatakan, hal itu masih dalam proses penelusuran.
“Sedang ditelusuri. Ada yang baru datang dan ada yang lama,” jelasnya.
3. Pentingnya kartu nusuk

Kartu nusuk merupakan dokumen penting yang harus dimiliki setiap jemaah untuk dapat mengikuti seluruh rangkaian puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Pemerintah Indonesia terus menjalin koordinasi erat dengan otoritas Arab Saudi untuk memastikan seluruh jemaah menerima haknya sesuai prosedur.
Selain itu, lancarnya distribusi nusuk juga akan mempelancar proses pemindahan jemaah dari Madinah menuju Makkah.