Prabowo Bertemu Jusuf Kalla di Istana, Ada Apa?

- Presiden Prabowo Subianto diagendakan bertemu Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla di Istana Merdeka, Jakarta.
- Menteri Pertanian Amran Sulaiman membenarkan agenda tersebut dan akan mendampingi Prabowo dalam pertemuan dengan JK.
- Jusuf Kalla menanggapi susunan menteri kabinet Prabowo, menyatakan bahwa evaluasi kinerja baru bisa dilakukan setelah dua tahun pemerintahan berjalan.
Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto diagendakan bertemu Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK). Pertemuan itu diagendakan digelar di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (4/2/2025).
Menteri Pertanian Amran Sulaiman membenarkan agenda tersebut. Dia juga diminta hadir dalam pertemuan antara Prabowo dan JK.
"Mendampingi bapak Presiden beliau mau pertemuan kami mendampingi. Ya sepertinya dengan Pak JK," ujar Amran di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.
1. Amran masih enggan beberkan pembahasan dalam pertemuan itu

Meski demikian, Amran masih enggan membeberkan isu yang bakal dibahas dalam pertemuan antara Prabowo dan Jusuf Kalla. Amran akan menyampaikan setelah pertemuan berakhir.
"Nanti aku sampaikan setelah kita bicarakan. Kami baru tiba dari Indramayu. Nanti kami sampaikan, ya," kata dia.
2. Jusuf Kalla puji kabinet Prabowo

Sebelumnya, Jusuf Kalla menanggapi susunan menteri kabinet presiden terpilih Prabowo Subianto. Menurut tokoh yang akrab disapa JK itu, kandidat menteri, wakil menteri dan kepala badan di kabinet Prabowo merupakan orang-orang yang memiliki latar belakang yang baik.
Hal tersebut disampaikan Jusuf Kalla saat ditemui setelah menerima Pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) di kediaman pribadinya, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Rabu (16/10/2024).
"Semua keren-keren, kalau soal evaluasi kalian (media) lah nanti, tahun depan jangan sekarang," kata JK.
3. Masyarakat belum bisa lihat kinerja kabinet

Kendati demikian, JK mengatakan, masyarakat belum bisa melihat kinerja para kandidat menteri karena belum secara resmi bekerja. Menurut dia, evaluasi pemerintahan yang akan datang paling tidak baru akan terlihat setelah dua tahun berjalan.
"Kalau sekarang kita tidak bisa lihat, nanti satu tahun, dua tahun baru bisa diketahui hasilnya selalu begitu," kata dia.