Prabowo-Gibran Potensial Didukung Akar Rumput, Ini Alasannya

Jakarta, IDN Times - Pengamat Politik Universitas Pasundan, Muhammad Sigit Ismail menilai bahwa pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka potensial didukung akar rumput masyarakat.
Hal itu karena dipengaruhi program, visi, dan misi Prabowo - Gibran yang dianggap lebih merakyat ketimbang paslon lainnya. Terlebih, saat ini gagasan mereka semakin masif disosialisasikan di masa kampanye.
"Dengan visi dan misi mereka yang menjanjikan kemajuan bagi Indonesia, pasangan ini telah menjadi pilihan utama bagi banyak warga, terutama mereka yang berasal dari lapisan masyarakat bawah. Akar rumput lebih condong memilih Prabowo-Gibran,” kata dia dalam keterangannya, Selasa (2/1/2023).
1. Sejalan dengan survei, Prabowo-Gibran didukung masyarakat kecil

Sigit menuturkan, popularitas Prabowo-Gibran di kalangan masyarakat juga didorong oleh narasi keberlanjutan dan kemajuan yang ditawarkan. Gagasan itu dianggap sejalan harapan dan aspirasi banyak masyarakat.
Dalam survei Polling Institute periode 15 sampai 19 Desember 2023, Prabowo-Gibran menerima dukungan dari masyarakat kecil, terutama dari mereka yang berprofesi sebagai petani, nelayan, dan peternak, serta dari kelompok pekerja kasar seperti buruh, teknisi, dan sopir.
Dalam survei yang dilakukan oleh Polling Institute, misalnya, mereka mendapatkan 46,6 persen dukungan dari kelompok pertanian. Sementara, Ganjar Pranowo - Mahfud MD 26,2 persen dan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar hanya mendapat dukungan 18,5 persen.
Kemudian di kalangan pekerja kasar, Prabowo - Gibran menerima 40,6 persen dukungan. Lalu, Ganjar - Mahfud 25,4 persen dan Anies - Muhaimin 20,4 persen.
Sigit menyebut, survei itu menunjukkan Prabowo - Gibran telah berhasil membina hubungan yang kuat dengan akar rumput. Masyarakat dinilai merasa terhubung dengan Prabowo - Gibran karena perhatian mereka terhadap isu-isu seperti ketahanan pangan, pekerjaan, dan kesejahteraan umum.
“Masyarakat mengharapkan program yang sudah dilakukan oleh pemerintah saat ini, dilanjutkan oleh Prabowo,” ujar dia.
2. Kekuatan akar rumput jadi kunci kemenangan

Selain itu, pendekatan yang sering dilakukan Prabowo-Gibran dengan blusukan dan interaksi langsung dengan rakyat dianggap sebagai faktor yang mampu meningkatkan dukungan dari masyarakat bawah.
Sigit menuturkan, kekuatan dukungan akar rumput itu diperkirakan akan jadi kunci yang bisa memperbesar peluang kemenangan dalam pemilu mendatang.
“Masyarakat akar rumput terbukti banyak mendukung Prabowo-Gibran di pilpres dari hasil survei,” imbuh dia.
3. Polemik Prabowo blusukan ke Cilincing

Sebelumnya, Prabowo melakukan blusukan mengunjungi salah satu rumah warga di Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu (30/12/2023). Usai aksi itu, muncul konten di jejaring media sosial yang menyebut bahwa aksi Prabowo itu merupakan settingan.
Wakil Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Grace Natalie mengatakan pihaknya tak mengerti settingan apa yang dimaksud tersebut.
"Saya belum tahu apa setinggan yang dimaksud," kata Grace dalam keterangannya kepada awak media di Jakarta, dikutip Selasa (2/12/2023).
Grace menjelaskan, setiap kunjungan Prabowo sebagai capres tentu mendapat pengawalan sebagai bentuk pengamanan yang dijamin negara. Terlebih, Prabowo saat ini masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).
"Tapi kalau mau datang pastikan ada persiapan ya, paling gak aparat kan, untuk ngejaga, jadi warga sedikit banyak tahu lah ya, dan mungkin kemanan mungkin sudah tau juga rutenya ya. Supaya untuk keamanan saja sih karena bagaimanapun mereka ini Pak Prabowo adalah menteri aktif," tutur dia.
Wakil Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini menegaskan, pengamanan yang sama sesuai standar keamanan aparat juga diberlakukan kepada capres dan cawapres lainnya.
"Calon-calon yang lain juga saya kira ada standar kemanan tertentu yang saya kira sulit untuk dijaga betul-betul rahasia, warga gak tahu sama sekali," ungkapnya.
Lebih lanjut, kata Grace, keamanan capres dan cawapres semacam itu bukan gimik.
"Tapi untuk alasan keamanan saya rasa, bukan gimik-gimik," imbuh dia.
Sebagaimana diketahui, Prabowo melakukan blusukan ke Kampung Sawah, Cilincing, Jakarta Utara. Momen blusukan itu juga diunggah Prabowo melalui akun jejaring media sosial pribadinya.
Nining Yunani (67), warga yang rumahnya didatangi Prabowo mengaku kaget. Ia tak menyangka rakyat kecil sepertinya dapat bertemu langsung dengan Prabowo.
"Kedatangan bapak tuh kaget," kata Nining.
"Pas sampe depan, wah ada Prabowo, alhamdulillah. Tiba-tiba, gak disangka-sangka deh. Namanya kita orang kayak gini," tambahnya.
Meski senang, Nining menyebut dirinya tidak bisa banyak berinteraksi dengan Prabowo. Sebab saat sosok tersebut ingin menghampiri rumahnya, warga yang antusias dengan kedatangan Prabowo terus mengerumuninya.
"Sebenarnya bapak mau naik ke sini (rumah Nining), tapi diserbu langsung. Bapak bilang 'Assalamualaikum, Ibu', eh diserbu lagi," ucapnya.
Berbeda dengan Nining, Adi (40) justru mendapat kesempatan berbincang dengan Prabowo. Ia mengatakan bahwa capres tersebut bertanya tentang keluhan warga kampungnya.
"Bapak bertanya keluhan. 'Kamu keluhan di sini apa?'" kata Adi menirukan Prabowo.
"Kalau di sini keluhannya (kesulitan) air (bersih), saya bilang," sambung Adi.
Ia melanjutkan, setelah menjelaskan permasalahan, Prabowo berjanji akan membantu memecahkan masalah tersebut. "Siap, Pak," kata Adi lagi.
Adi mengaku sangat terharu atas kesempatan tersebut. Saking senangnya, ia bahkan meneteskan air mata.
Ia pun menyebut Prabowo sempat berkelakar dengannya. Adi mengungkapkan hanya ada perasaan senang di hatinya.
"Pas datang, bapak bertanya 'emang kenal kamu sama saya?'" katanya menirukan Prabowo.
"Dalam hati saya, senang banget, Pak. Saya gak berasa, kayak mimpi, sampai terharu, saya sampai keluarin air mata, ini gak mengada-ada. Saya emang ngefans sama bapak dan Mas Gibran," sambung Adi.