Prabowo: Hunian Sementara bagi Pengungsi Bisa Selesai 1 Bulan

- Presiden Prabowo Subianto memastikan pembangunan hunian sementara bagi pengungsi banjir di Pulau Sumatra sudah dimulai.
- Hunian sementara di Kayu Pasak Palembayan Agam, Sumatra Barat akan selesai dalam satu bulan dengan luas 70 meter persegi dan biaya Rp30 juta per unit.
- Konsep hunian sementara tipe bangunan 36 dengan luas 8x5 meter dan dilengkapi kamar mandi, sebelum akhirnya pengungsi direlokasi ke hunian tetap oleh Kementerian PKP.
Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto mengatakan bangunan hunian sementara bagi pengungsi korban banjir di Pulau Sumatra sudah mulai dibangun. Salah satu titik pembangunan hunian sementara berada di Kayu Pasak Palembayan Agam, Sumatra Barat.
Prabowo pun mengaku gembira karena proses pembangunan hunian sementara sudah mulai dilakukan. Ia menjanjikan hunian sementara rampung dibangun dalam waktu satu bulan ke depan.
"Hunian sementara selesai sebulan. Jadi, bapak-bapak dan ibu semua tidak perlu tinggal di tenda. Setelah itu, kami bangun hunian tetap. Saya lihat cukup bagus kualitasnya," ujar Prabowo seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden pada Kamis (18/12/2025).
Ia tak menjelaskan luas dari hunian sementara yang sedang dibangun di Kayu Pasak. Prabowo hanya memberikan informasi soal luas hunian tetap.
"Luas hunain tetap lumayan besar, 70 meter," katanya.
Konsep hunian sementara bagi pengungsi banjir Sumatra pernah dijelaskan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal Suharyanto yaitu tipe bangunan 36. Luas bangunannya 8X5 meter.
Satu unit hunian sementara membutuhkan biaya pembangunan per unit Rp30 juta. Di dalamnya sudah terdapat kamar mandi. "Harganya (hunian sementara) sekitar 30 juta. Satu huntara, hunian sementara ada WC, kamar mandi," ujar Suharyanto ketika melaporkan ke Prabowo dalam rapat koordinasi di Banda Aceh pada 7 Desember 2025.
Para pengungsi, kata jenderal bintang tiga itu, akan tinggal sementara di huntara sebelum akhirnya dialihkan ke hunian tetap. Relokasi dari huntara ke hunian tetap dilakukan oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP). Huntara sendiri rencananya akan dibangun oleh Satuan Tugas (Satgas) TNI-Polri.

















