Prabowo Sebut Lebih dari Rp11 Ribu Triliun Uang WNI di Luar Negeri

Sleman IDN Times - Ribuan simpatisan, relawan, purnawirawan TNI-Polri hingga "emak-emak" menghadiri acara Prabowo Menyapa warga DIY dan Jawa Tengah yang berlangsung di Grand Pacific Hall, Jalan Magelang, Mlati, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (28/2).
Capres Prabowo bersama rombongan semula dijadwalkan akan hadir pada pukul 13.00 WIB namun kedatangannya sempat molor hingga 20 menit. Begitu datang ke halaman Grand Pacific Hall, Prabowo langsung disapa oleh ribuan pendukungnya dengan teriakan "Prabowo Presiden" serta teriakan takbir.
1. Kebocoran APBN dan ABPD setahun capai Rp1.000 triliun

Sedangkan dalam orasinya yang berlangsung sekitar 45 menit, Prabowo kembali menegaskan bahwa saat ini rakyat tidak bisa lagi ditipu oleh pemerintah. Dia juga menyebut dukungan kepada dirinya semakin menguat tiap kali berkunjung ke daerah.
"Seharusnya saya dan para jenderal itu istirahat namun kita tidak rela negara dalam keadaan yang tidak benar," katanya.
Menurut mantan Komandan Jendral Kopassus ini, masalah utama Indonesia saat ini adalah kekayaan yang tidak berada di dalam negeri melainkan mengalir ke luar negeri. Hal ini, kata Prabowo, diakui oleh menteri-menteri dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Uang warga negara Indonesia yang berada di luar negeri lebih dari Rp11 ribu triliun dan uang yang ada di perbankan di Indonesia hanya Rp5.400 triliun sehingga dua kali lipat uang keluar dari Indonesia. Artinya, juga sekian puluh tahun pembangunan tidak ada tanggungan di Indonesia. Bagaimana akan membangun ekonomi dan rakyat semua bisa menikmati kesejahteraannya?" kata Prabowo.
Akan tetapi, dalam kesempatan tersebut, Prabowo tidak membeberkan data yang dia peroleh ataupun menyebut nama menteri yang ia maksud.
Prabowo juga menuding ada kebocoran APBD dan APBN sebesar Rp1.000 triliun dalam setahun sehingga tidak bisa menghadapi tantangan ekonomi jika tidak memiliki uang.
"Karenanya itulah saya menerima mandat sebagai capres didampingi Sandiaga Uno sebagai cawapres. Bukannya kami yang paling mampu, namun sistem politik yang ada membuat tidak banyak pilihan. Elit politik sengaja merancang aturan yang tidak memungkinkan banyak pilihan. Namun, alhamdulillah saat ini ada pilihan bagi rakyat Indonesia," ungkapnya.
2. Dapat dukungan tambahan dari PPP hasil muktamar

Maju menjadi capres, Prabowo yang didukung oleh PAN, PKS, Demokrat, Berkarya dan tentunya Partai Gerindra, mengaku baru saja tambah satu dukungan partai yaitu PPP hasil Muktamar, bukan hasil "akal-akalan".
"Saya ditetapkan sebagai Capres didamping Cawapres Sandiaga Uno yang lebih muda sehingga lebih enerjik sehingga dalam satu hari bisa keliling 15 titik apalagi beliau adalah seorang pelari. Kalau saya dalam satu hari hanya bisa 3 titik. Dan dukungan yang tak kalah hebatnya adalah emak-emak hingga, saking semangatnya, kata emak-emak mau dilarang," ungkapnya.
Prabowo juga mengakui dirinya maju menjadi capres tanpa memiliki uang banyak. Namun, dia menegaskan dirinya bukan politisi yang bersedia maju, dibayar untuk kalah, dan tidak bisa dibeli.
"Saya tegaskan saya tidak bisa dibeli. Hai, kau yang curi uang dari Indonesia saya katakan saya tidak bisa dibeli," ucapnya.
3. Pengelola negera tidak boleh korup

Dalam akhir pidatonya, Prabowo mengungkapkan kunci keberhasilan pembangunan bangsa Indonesia adalah tidak boleh mencari keuntungan pribadi atau korupsi. Prabowo kembali membahas klaim kebocoran anggaran yang menurutnya mencapai Rp1000 triliun.
Menurut perhitungannya, jika Rp100 triliun saja bisa diselamatkan, maka masalah defisit BPJS bisa ditangani. Bahkan, masih kata Prabowo, uang tersebut bisa menaikkan gaji para pejabat penting agar tidak mau disogok.
"Untuk mencapai keberhasilan dan mencapai Indonesia adil makmur maka harus swasembada pangan, swasembada energi, swasembada air bersih, lembaga pemerintah tidak korup.
"Kalau kita tidak kuat maka sumber daya akan dimaling sehingga perlu TNI yang kuat, polisi yang unggul untuk menjaga sumber daya yang dimiliki Indonesia," ucapnya.
Beberapa minggu sebelumnya, dalam pidato di peringatan ulang tahun Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) di Mahaka Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (6/2) lalu, Prabowo menyebut setidaknya ada sebanyak 25 persen dari total anggaran pemerintah setiap tahunnya.
"Saya hitung dan saya udah tulis di buku kebocoran dari anggaran rata-rata taksiran saya, mungkin lebih sebetulnya 25 persen anggaran itu bocor. Bocornya macam-macam," kata Prabowo saat itu.
Sebagai konteks, APBN 2018 mencapai Rp2.000 triliun. Artinya, 25 persen kebocoran yang ditaksir Prabowo mencapai Rp500 triliun.
4. Keoptimisan Prabowo-Sandi menang di Yogyakarta

Sementara itu anggota pemenangan Prabowo-Sandi DI Yogyakarta sekaligus Ketua DPC Partai Gerindra Kota Yogyakarta, Anton Prabu Semendawai, optimistis perolehan suara Prabowo-Sandi di Yogyakarta akan unggul dibanding suara Jokowi-Ma'ruf Amin. Tanda-tanda kemenangan itu dilihat dari antusiasnya masyarakat bahkan relawan yang rela keluar uang untuk membuat alat peraga kampanye secara pribadi.
"Partai tidak keluar uang namun yang justru banyak keluar dari simpatisan hingga relawan. Dan beda dengan Pilpres 2014, di mana partai banyak yang keluar uang, namun kala itu tetap kalah,"ucapnya.
Menurutnya, jika perolehan suara pada Pilpres 2014 Prabowo mendapatkan 44 persen maka pada Pilpres 2019 dia optimistis bisa meraih minimal 51 persen perolehan suara di Yogyakarta.
"Ya, optimis menang namun selisihnya tidak jauh dengan perolehan suara Jokowi-Ma'ruf Amin," prediksinya.
Di acara Prabowo Menyapa warga DIY dan Jawa Tengah yang berlangsung di Grand Pacific Hall, turut hadir pula Mantan Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso yang juga Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. Mantan Gubernur Jateng Letjen TNI (Purn) Bibit Waluyo, Mantan istri Prabowo Titiek Soeharto, dan tokoh lainnya.