Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prabowo Tunjuk Yusril Ihza Mahendra Jadi Menko Hukum dan HAM

Presiden Prabowo dan Wapres Gibran umumkan Menteri Negara, Wakil Menteri, dan Kepala Badan pada Kabinet Merah Putih pada Minggu (20/10/2024). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto resmi menunjuk mantan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, sebagai Menteri Koordinator (Menko) Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), Imigrasi, dan Pemasyarakatan.

Hal tersebut disampaikan Prabowo saat mengumumkan nama-nama menteri di Istana Kepresidenan Jakarta, Minggu (20/10/2024) malam.

Sebagaimana diketahui, Yusril merupakan sosok yang nyaris menjadi Presiden RI pada sidang MPR 1999.

Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Indonesia ini memiliki rekam jejak yang panjang dalam dunia politik dan pemerintahan Indonesia, mulai sebagai penulis pidato Presiden Soeharto hingga menjabat sebagai menteri tiga era kepemimpinan berbeda.

Lahir di Lalang, Manggar, Belitung Timur pada 5 Februari 1956, Yusril merupakan putra keenam dari 11 bersaudara pasangan Idris Haji Zainal dan Nursiha Sandon. Ia berasal dari keluarga terpandang dengan ayah yang berasal dari Johor, Malaysia dan memiliki darah bangsawan Kesultanan Johor, sementara ibunya memiliki garis keturunan Minangkabau.

Yusril telah menikah dua kali. Pernikahan pertamanya dengan Kessy Sukaesih dikaruniai empat anak, dan setelah bercerai pada 2005, ia menikah dengan Rika Tolentino Kato pada 2006, yang memberinya dua orang anak.

Dibesarkan dalam keluarga terdidik dengan ayah seorang guru, Yusril menempuh pendidikan tingginya di dua jurusan sekaligus di Universitas Indonesia, yaitu Ilmu Filsafat di Fakultas Sastra dan Hukum Tata Negara. Ia kemudian melanjutkan pendidikan S2-nya di University of The Punjab, India, dan meraih gelar doktor dari University Sains Malaysia dalam bidang ilmu politik.

Sebelum berkarier di dunia politik, Yusril dipercaya menjadi penulis naskah pidato Presiden Soeharto saat menjadi Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Indonesia. Ia berhasil menulis 204 pidato selama dua tahun.

Lalu Yusril memulai karier politiknya setelah reformasi 1998, ketika ia mendirikan Partai Bulan Bintang (PBB), yang merupakan titisan Partai Islam Masyumi. Dalam pemilihan presiden di Sidang MPR RI Oktober 1999, ia sempat menjadi kandidat kuat dengan perolehan 232 suara, bersaing dengan Megawati (305 suara) dan Abdurrahman Wahid (185 suara).

Dalam pemerintahan, Yusril telah menjabat sebagai menteri di tiga era kepemimpinan berbeda. Ia menjadi Menteri Kehakiman dan HAM pada era Presiden Abdurrahman Wahid alias Gusdur (1999-2001), Menteri Hukum dan HAM pada masa Presiden Megawati (2001-2004), dan Menteri Sekretaris Negara pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2007).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yosafat Diva Bayu Wisesa
EditorYosafat Diva Bayu Wisesa
Follow Us