Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pramono Sedih Ada Siswa yang Ijazah SMA Ditahan Selama 15 Tahun

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyalurkan zakat di Balai Kota, Kamis (20/3/2025). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
Intinya sih...
  • Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, prihatin dengan banyaknya kasus ijazah yang ditahan di sekolah.
  • Ijazah siswa SMA ada yang ditahan sampai 15 tahun, bahkan siswanya menjadi security di sekolah tersebut.
  • Pramono bersyukur karena Baznas membantu menyelesaikan masalah ijazah yang ditahan di Jakarta.

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung merasa prihatin karena banyak kasus ijazah yang di tahan di sekolah baik di tingkat SD sampai SMA. Bahkan ada yang sampai 15 tahun. 

"Ini betul-betul membuat saya sedih, prihatin. Banyak sekali ijazah SD, SMP, SMA yang ditahan. Maka untuk itu saya sudah bicara dengan para pengambil keputusan di internal Balai Kota, agar yang seperti ini menjadi perhatian kita," ucap Pramono di Balai Kota, Kamis (20/3/2025).

1. Ijazah ditahan sampai 15 tahun

ilustrasi ijazah(freepik.com/Freepik)

Pramono merasa sedih karena ada ijazah siswa SMA yang ditahan sampai 15 tahun. Bahkan, siswanya sampai menjadi security di sekolah tersebu.

"Saya bicara sendiri, kebetulan yang bersangkutan menjadi Satpam di SMA itu. Ketemu kepala sekolahnya, secara tidak sengaja ada yang mengatakan, "Ini ijazahnya belum terambil." Saya tanyakan, "Sejak berapa lama?" "15 tahun," ceritanya.

2. Baznas selesaikan kasus ijazah ditahan

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyalurkan zakat di Balai Kota, Kamis (20/3/2025). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Pramono mengatakan apabila tidak ada peran dari pemerintah maka ijazah siswa tersebut tidak akan bisa diambil. Untuk itu, secara khusus Pramono mengucapkan terima kasih kepada Baznas.

 "Kalau 15 tahun tidak akan terambil kalau tidak ada peran dari kita. Dan Alhamdulillah ini dibantu oleh Baznas. Saya secara khusus mengucapkan terima kasih ke Baznas," ujarnya

3. Ijazah adalah hal siswa

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung salurkan KJP Plus 2025. (dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Pramono mengatakan laporan kasus ijazah ditahan sekolah karena tidak mampu membayar masih banyak di Jakarta. Untuk itu Pramono bersyukur BAZNAS membantu dan menyelesaikannya.

"Jangan terlalu lama dibiarkan, mudah-mudahan segera bisa diselesaikan dan itu ijazahnya bisa diterima oleh siapa pun yang berhak untuk menerima itu," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dini Suciatiningrum
Dwifantya Aquina
Dini Suciatiningrum
EditorDini Suciatiningrum
Follow Us