Profil Delpedro Marhaen, Direktur Lokataru yang Ditangkap Polisi

- Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen (DMR), ditangkap oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya menggunakan mobil Ertiga putih pada pukul 22.45 WIB, Senin (1/9/025).
- Riwayat karier Pedro sebagian besar bergerak di dunia HAM, pernah bekerja di KontraS hingga menjadi Direktur Eksekutif Lokataru Foundation.
Jakarta, IDN Times - Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen (DMR), ditangkap oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya menggunakan mobil Ertiga putih pada pukul 22.45 WIB, Senin (1/9/2025).
Hal tersebut diketahui melalui unggahan akun Instagram resmi Lokataru Foundation.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol), Ade Ary Syam, mengatakan, alasan penangkapan Delpredo diduga karena telah melakukan ajakan provokatif untuk melakukan aksi anarki dengan melibatkan pelajar.
Delpedro juga dianggap melakukan tindak pidana menghasut dan menyebarkan pemberitahuan bohong melalui media elektronik.
Ramai diperbincangkan publik, berikut profil Delpedro Marhaen atau yang lebih akrab disapa Pedro!
1. Dapat dua gelar S2 dari universitas dan jurusan yang berbeda

Delpedro Marhaen memulai perjalanan studinya di Fakultas Hukum (FH) Universitas Tarumanegara pada 2018 dan mendapat gelar sarjana pada tahun 2022. Tidak lama setelah lulus, Pedro mengambil program pascasarjana di FH Universitas Tarumanegara dan Bidang Politik Kewarganegaraan di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ).
Keduanya dimulai pada tahun 2023 dan selesai pada tahun 2025. Sembari berkuliah, Pedro mulai berkecimpung di dunia hak asasi manusia (HAM) melalui keterlibatannya dengan organisasi/lembaga yang bergerak di dunia HAM.
2. Riwayat karier sebagian besar bergerak di dunia HAM

Pedro mulai bergabung di Lokataru Foundation sejak 2019 sebagai asisten peneliti. Masih menjadi anggota Lokataru Foundation, Pedro menjadi koresponden di BandungBergerak dari 2021 hingga 2024. Kemudian, Pedro menjadi asisten program di Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) pada tahun 2022-2023.
Perannya di Lokataru Law and Human Rights Office sebagai peneliti mulai dari tahun 2023 hingga 2024 lalu. Masih pada tahun yang sama, Pedro resmi diangkat menjadi Direktur Eksekutif Lokataru Foundation hingga saat ini.
3. Kontribusi Pedro selama aksi 28-29 Agustus 2025 berlangsung

Melansir berbagai sumber, Pedro secara langsung menemui Kapolda Metro Jaya untuk membebaskan ratusan demonstran yang ditangkap dalam demo 28 Agustus 2025.
Pedro dikenal karena pandangan kritisnya terhadap upaya kriminalisasi aktivis HAM oleh negara, kekerasan aparat keamanan, hingga pembubaran paksa demonstran.
Berkaitan pula dengan tiga fokus isu Lokataru, yaitu penguatan ruang sipil, ekonomi dan pekerjaan yang demokratis, serta indeks hak asasi manusia.