Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Program Unggulan Jabar yang Libatkan Pelajar, Bergerak Bersama!

Ridwan Kamil mengunjungi salah satu SMA di Jawa Barat (jabarprov.go.id)

Demi memajukan sebuah wilayah dibutuhkan pemerintahan yang kuat dan inovatif. Ide-ide baru membuat wilayah tersebut terlihat lebih menarik di mata khalayak luas. Tentu saja tak harus sendirian, pemerintah bisa mengajak berbagai kalangan untuk bergerak bersama, termasuk para pelajar.

Meski terkesan "polos", para pelajar yang duduk dai bangku sekolah atau kuliah bisa jadi agen perubahan demi kemajuan wilayah. Provinsi Jawa Barat jadi salah satu wilayah yang rajin menggandeng para pelajar untuk melakukan program-program unggulannya.

Menurut Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, generasi muda merupakan pemimpin masa depan yang dapat memperkuat bangsa dan membawa perubahan. Tak ayal jika banyak program Jabar Juara yang melibatkan para pelajar. Kamu salah satu yang pernah terlibat?

1. Rangkul para mahasiswa untuk perangi hoaks jelang Pemilu 2024

Ridwan Kamil bersama generasi muda Jawa Barat (jabarprov.go.id)

Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 akan tiba sebentar lagi. Pemilihan Presiden dan jajaran di dalamnya selalu menjadi salah satu hajatan besar yang tak boleh dilewatkan. Tahun depan, Gen Z sudah bisa memberikan suaranya dalam Pemilu.

Untuk memberikan pengetahuan dan bekal yang tepat, Pemerintah Jawa Barat melalui Jabar Saber Hoaks (JBS) menggelar kegiatan Pelatihan Cek Fakta Mandiri JBS di beberapa sekolah dan kampus. Pada Mei 2023 lalu, JBS melakukan pelatihan tersebut di Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam At-Taqwa (STAIA).

Kegiatan tersebut dilakukan pada mahasiswa dan pelajar untuk mengajari mereka agar tak mudah termakan hoaks. Pasalnya, mendekati hari pemilihan, akan semakin banyak berita burung yang sifatnya memprovokasi antargolongan. Pelatihan cek fakta di sekolah dan kampus dirasa sangat diperlukan.

Karena banyak hoaks yang mengatasnamakan agama, JHS akan merangkul pondok pesantren dan para ulama. Ini dinilai sebagai garda terdepan dalam melawan hoaks yang biasa berseliweran di internet atau media sosial.

2. Selain guru, pelajar juga bisa jadi garda terdepan untuk menanggulangi tawuran

Ridwan Kamil mengunjungi salah satu SMA di Jawa Barat (jabarprov.go.id)

Kerusuhan antarpelajar masih sering terjadi di beberapa kota di Indonesia. Melihat realitas tersebut, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menjadikan guru dan pelajar sebagai garda terdepan untuk menganggulangi tawuran.

Guna meminimalkan terjadinya kerusuhan antarpelajar, Kang Emil berharap guru maupun murid bisa menjaga akhlaknya, terlebih di media sosial. Pasalnya, media sosial kini bisa menjadi awal mula terjadinya tawuran. Yang memiliki masalah hanya satu siswa, tetapi seantero sekolah yang merasa tersakiti hingga berakhir kerusuhan.

Langkah ini sudah dilakukan Kang Emil pada Maret 2023 lalu di SMKN 2 Kota Bekasi. Di sana, dirinya menyemangati para pelajar untuk selalu menjadi pribadi yang positif. Ajakan-ajakan tawuran di media sosial lebih baik dihindari dan dilaporkan kepada guru atau pihak berwajib.

"Kita selalu melindungi murid-murid. Merekalah yang harus terdepan memadamkan potensi-potensi negatif kerusuhan, penipuan yang marak melalui media sosial," kata Ridwan Kamil.

3. Libatkan pelajar difabel untuk meningkatkan konsumsi sayuran di kalangan anak-anak

Pelajar difabel menanam sayuran di Jawa Barat (jabarprov.go.id)

Banyak orangtua yang mungkin merasa resah karena anak-anak kurang suka mengonsumsi sayuran. Padahal, sayuran membawa manfaat baik bagi perkembangan dan pertumbuhan anak.

Pemerintah Jawa Barat seakan mendengar keresahan para orangtua tersebut. Bersama PT East West Seed Indonesia (EWINDO), Jawa Barat mengadakan Pelatihan Budi Daya Sayura kepada siswa. Spesialnya, anak-anak difabel juga berkesempatan melakukan pelatihan tersebut, lho.

Bekerja sama dengan Sekolah Luar Biasa (SLB) DYPAC Bandung, pelatihan tersebut memberikan wawasan mengenai budi daya sayuran pada siswa-siswi. Setelah lulus sekolah, mereka dapat mengembangkannya secara mandiri.

Kegiatan ini memiliki tiga tujuan utama yang berguna bagi para siswa-siswi difabel. Mulai dari meningkatkan konsumsi sayuran pada anak, mengenalkan cara menanam sayuran, dan memberi hiburan edukatif. Tak hanya siswa, para guru juga mendapat pengetahuan seputar teknik budi daya dan pengemasan sayuran.

Merangkul seluruh golongan, termasuk para pelajar, untuk membangun Jawa Barat yang lebih baik sudah dilakukan. Sesuai visi #JabarJuara yang selalu mengutamakan kolaborasi dan inovasi, program yang dijalankan bersama para pelajar diharapkan bisa terus dilakukan dan membawa dampak baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kaluna Niskala
EditorKaluna Niskala
Follow Us