Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PSI Tolak Wacana Pulau Kucing Pramono, Dinilai Ganggu Ekosistem

Dermaga Kepulauan Seribu (Dok. Berita Jakarta Humas Pemprov DKI)
Intinya sih...
  • PSI meminta Pemprov DKI Jakarta untuk tidak meneruskan rencana pembangunan Pulau Kucing di Kepulauan Seribu.
  • Rencana ini dianggap mengganggu ekosistem dan kesejahteraan satwa liar, terutama burung di Pulau Tidung Kecil.
  • Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Francine Widjojo, menekankan bahwa pemindahan kucing dapat mengganggu ekosistem dan menimbulkan beban pemeliharaan jangka panjang.

Jakarta, IDN Times - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tidak meneruskan rencana membuat pulau kucing di Kepulauan Seribu.

Rencana ini dinilai berisiko mengganggu ekosistem di sana, terutama di Pulau Tidung Kecil, Kepulauan Seribu yang akan digunakan sebagai lokasi pulau tematik kucing. 

Pernyataan yang sama juga dibacakan dalam Pandangan Umum Fraksi PSI atas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Pembangunan Jangka Menengan Daerah (RPJMD) Provinsi DKI Jakarta 2025-2029 di rapat paripurna DPRD DKI Jakarta. 

1. Kucing predator alami burung

ilustrasi kucing lincah (pixabay.com/Pexels)

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Francine Widjojo yang juga dikenal masyarakat sebagai pegiat kesejahteraan hewan, mengingatkan bahwa kucing adalah predator alami bagi satwa liar, terutama burung.

“Padahal pada 2019 Dinas KPKP Jakarta pernah melepasliarkan burung-burung kutilang di Pulau Tidung Kecil untuk konservasi spesies tersebut,” ungkap Francine dalam keterangan, Minggu (1/6/2025).

2. Pemindahan kucing ganggu ekosistem

Pengungkapan penyelundupan 648 ekor burung ilegal di jalan tol ruas Bakter. (Dok. Polda Lampung).

Menurutnya, bila Pemprov DKI Jakarta memindahkan kucing dalam jumlah banyak ke Kepulauan Seribu, Francine mengkhawatirkan kelestarian burung di wilayah tersebut. 

“Di sisi lain, pemindahan kucing-kucing ke pulau tersebut dapat mengganggu ekosistem, dan akan menimbulkan beban pemeliharaan jangka panjang, karena mereka perlu dirawat seumur hidup,” tuturnya. 

3. Program Pulau Kucing dialihkan

Pramono dapat penghargaan MURI terkait sterilisasi kucing terbanyak. (instagram.com/pramonoanungw)

Francine mengingatkan, memindahkan kucing ke tempat lain sama sekali bukan solusi. “Apalagi Jakarta baru memiliki satu pusat kesehatan hewan, yang pasti akan terbebani jika ada pulau kucing ini,” ujarnya. 

Karena itu, PSI mengusulkan agar program pulau kucing dialihkan menjadi kegiatan yang lebih strategis dan berkelanjutan, seperti penambahan sterilisasi hewan jalanan dan penambahan pusat kesehatan hewan seperti amanat Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 64 Tahun 2007.

“Dengan pendekatan ini, Jakarta akan lebih siap menjadi kota global yang benar-benar ramah hewan dan ekosistem,” kata Francine.

Wacana pembukaan pulau tematik kucing pertama kali disampaikan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung pada Maret silam. Dia mencontohkan Jepang yang memiliki pulau kucing di Aoshima. 

"Kalau memang nanti bisa kita wujudkan, maka itu juga bisa jadi revenue bagi Pulau Seribu, untuk orang datang kemudian menikmati wisata kucing," kata Pramono. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
Dini Suciatiningrum
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us