Respons Debat, Guru Besar UI: Gibran Tunjukkan Sudah Banyak Belajar
Jakarta, IDN Times - Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Telisa Aulia Faliaty, menilai debat calon wakil presiden yang berlangsung pada Jumat (22/12/2023) berlangsung menarik.
Penampilan Calon Wakil Presiden nomor urut 2 misalnya. Ia menilai Gibran telah banyak belajar untuk menghadapi debat.
"Misalkan Pak Gibran ini, beliau dari tadinya kelihatan seperti apa, terus sekarang menunjukkan sudah banyak belajar," ujarnya dalam acara Debat Pertama Calon Wakil Presiden 2024 yang ditayangkan IDN Times.
1. Gibran punya banyak timses di bidang ekonomi
Telisa menilai persiapan Gibran didukung oleh banyaknya tim sukses dengan latar belakang ekonomi. Sehingga, Wali Kota Solo itu banyak mendapatkan masukan.
"Sepertinya banyak yang memberikan masukan, sehingga performance-nya cukup apreciate lah apa yang disampaikan," ujarnya.
2. Gibran disebut sebagai sosok yang paling curi perhatian
Sementara itu, Gibran disebut sebagai sosok yang mencuri perhatian netizen dalam debat. Peneliti Senior Drone Emprit, Yan Kurniawan, menyebut Gibran sebagai underdog dibandingkan Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD.
"Secara popularitas, memang Gibran pada malam ini mencuri perhatian. Kita lihat postifnya tinggi. Kalau main bola dia underdog, tiba-tiba tinggi," ujar Yan.
3. KPU sudah dua kali gelar debat Pemilu Presiden 2024
Seperti diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menggelar debat kedua Pemilu Presiden 2024. Beda dengan sebelumnya, debat kali ini hanya diikuti oleh para calon wakil presiden.
Cak Imin, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD berdebat dengan tema Ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), Keuangan, Investasi Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN-APBD, Infrastruktur, dan Perkotaan
KPU masih akan menggelar debat tiga kali lagi. Masing-masing debat mengusung tema yang berbeda. Berikut temanya:
Debat ketiga: Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik
Debat keempat: Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa
Debat kelima: Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi
