RIP Empati, Pengungsian Korban Erupsi Semeru Jadi Lokasi Syuting

Jakarta, IDN Times - Tempat pengungsian korban erupsi Gunung Semeru di Desa Penanggal, Lumajang, Jawa Timur dijadikan lokasi syuting sinetron oleh sekelompok orang. Kejadian itu dibenarkan oleh Cakyo (45), seorang relawan yang bertugas di lokasi pengungsian.
“Iya itu benar, syuting dilakukan pagi tadi di depan korban erupsi Gunung Semeru,” kata Cakyo kepada IDN Times, Rabu (22/12/2021).
1. Syuting berizin Bupati Lumajang

Cakyo menyayangkan tindakan sekelompok orang yang minim simpati tersebut. Terlebih, proses syuting tersebut diizinkan oleh Bupati Lumajang, Thoriqul Haq.
“Syuting itu memang berizin dari Bupati Lumajang yang diajukan oleh PT Verona Indah Pictures,” ujar Cakyo yang juga menunjukkan surat izin film ‘Terpaksa Menikahi Tuan Muda’ itu.
2. Ada adegan berpelukan dan ditonton anak-anak

Alhasil, Cakyo yang tergabung dalam sahabat volunteer semeru (Saver) itu bersama relawan lainnya tidak bisa berbuat apa-apa. Relawan dan korban Semeru pun jadi penonton dadakan.
Dari beberapa gambar yang dikirimkan Cakyo, terdapat adegan kedua pemeran yang terdiri dari seorang perempuan dan laki-laki berpelukan di depan anak-anak yang asyik merekam adegan tersebut.
“Begitu kondisinya, mereka syuting di depan banyak orang termasuk anak-anak,” ujar Cakyo.
3. Viral hingga ajakan boikot film 'Terpaksa Menikahi Tuan Muda'

Peristiwa itu pun langsung mendapat respons negatif di media sosial. Warganet geram hingga ada ajakan boikot film ‘Terpaksa Menikahi Tuan Muda’ yang diviralkan oleh akun @lumajang.ku.
“Lumajang masih dalam suasana berkabung, mayat saudara kita yang terkubur material semeru masih dalam harapan ditemukan. Tim anda datang hanya untuk shooting film. Ditambah lagi aktor dan artis adegan berpelukan di depan anak-anak sunggu menyakiti hati kami,” tulis flayer boikot yang diungguah @lumajang.ku.
Sementara saat dikonfirmasi IDN Times, pihak BNPB dan Kemensos menyebut masih berkoordinasi memeriksa kondisi di lapangan terkait isu viral ini.