Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Riset Global: 1 dari 10 Siswa Indonesia Pernah Ingin Akhiri Hidup

Ilustrasi kekerasan anak (IDN Times/Sukma Shakti)
Ilustrasi kekerasan anak (IDN Times/Sukma Shakti)
Intinya sih...
  • Lebih lanjut, tercatat 3,6 persen siswa tidak memiliki teman dekat, terdiri atas 3,7 persen laki-laki dan 3,4 persen perempuan.
  • Sementara itu, 8,7 persen siswa dilaporkan pernah serius mempertimbangkan untuk mencoba bunuh diri dalam 12 bulan dari sebelum survei dilakukan.
  • Selain kesehatan mental, survei juga menyoroti kekerasan di kalangan pelajar. Sebanyak 29,3 persen siswa terlibat dalam perkelahian fisik dalam 12 bulan sejak riset itu dikeluarkan pada 2023.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kasus ledakan di SMA 72 Jakarta pada Jumat (7/11/2025) membuka babak baru dalam pembahasan soal bullying atau perundungan di lingkungan sekolah.

Pelaku yang diduga merupakan siswa yang alami perundungan membuat tabir bahwa korban bisa berubah jadi pelaku kekerasan, tindakan agresif, hingga ekstrem.

Hasil Global School-based Student Health Survey (GSHS) 2023 menunjukkan kondisi kesehatan mental pelajar di Indonesia masih memprihatinkan. Survei ini dilakukan terhadap siswa kelas 7 hingga kelas 12 atau yang berusia 13–17 tahun, dengan total 10.059 responden.

Dalam aspek kesehatan mental riset ini mencatat, 10,4 persen siswa pernah mencoba bunuh diri sedikitnya satu kali dalam 12 bulan terakhir, dengan 8,5 persen pada siswa laki-laki dan 12,2 persen pada siswa perempuan.

1. Kondisi saat siswa tidak memiliki teman dekat

Ilustrasi Kekerasan Anak Di NTB (IDN TIMES)
Ilustrasi Kekerasan Anak Di NTB (IDN TIMES)

Lebih lanjut, tercatat 3,6 persen siswa tidak memiliki teman dekat, terdiri atas 3,7 persen laki-laki dan 3,4 persen perempuan. Sementara itu, 8,7 persen siswa dilaporkan pernah serius mempertimbangkan untuk mencoba bunuh diri dalam 12 bulan dari sebelum survei dilakukan. Rinciannya, 5,7 persen di antaranya adalah laki-laki dan 11,5 persen perempuan.

2. Sebanyak 29,3 persen siswa terlibat dalam perkelahian fisik

WhatsApp Image 2025-11-07 at 3.22.09 PM.jpeg
Suasana SMA 72 Jakarta usai ledakan pada Jumat (7/11/2025) siang (IDN Times/Santi Dewi)

Selain kesehatan mental, survei juga menyoroti kekerasan di kalangan pelajar. Sebanyak 29,3 persen siswa terlibat dalam perkelahian fisik dalam 12 bulan sejak riset itu dikeluarkan pada 2023, dengan rincian 38,5 persen pada laki-laki dan 19,8 persen pada perempuan.

3. Riset gunakan desain two-stage cluster sample

image.jpg
Pantauan awak media, salah satu siswa SMA 72 Jakarta berinisial A (16) kembali ke SMA 72 pada Sabtu (8/11/2025) sore WIB. Tampak perban masih ada di kepalanya, menandakan luka yang dia alami pasca insiden ledakan tersebut. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Survei GSHS 2023 menggunakan desain two-stage cluster sample dan menghasilkan data yang mewakili seluruh siswa kelas 7–12 di Indonesia. Pada tahap pertama, 79 sekolah dipilih secara proporsional berdasarkan jumlah murid, kemudian kelas dipilih secara acak.

Semua siswa di kelas terpilih menjadi peserta survei. Tingkat respons sekolah mencapai 100 persen, sedangkan respons siswa 84,6 persen, sehingga tingkat respons keseluruhan sebesar 84,6 persen.

Depresi bukanlah persoalan sepele. Jika Anda merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa

Kemenkes menyarankan warga yang membutuhkan bantuan terkait masalah kejiwaan untuk langsung menghubungi profesional kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.Kementerian Kesehatan RI juga telah menyiagakan lima RS Jiwa rujukan yang telah dilengkapi dengan layanan telepon konseling kesehatan jiwa:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang (024) 6722565

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor (0251) 8324024, 8324025

RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta (021) 5682841

RSJ Prof Dr Soerojo Magelang (0293) 363601

RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang (0341) 423444.

Selain itu, terdapat pula beberapa komunitas di Indonesia yang secara swadaya menyediakan layanan konseling sebaya dan support group online yang dapat menjadi alternatif bantuan pencegahan bunuh diri dan memperoleh jejaring komunitas yang dapat membantu untuk gangguan kejiwaan tertentu*

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us

Latest in News

See More

UEA Tolak Gabung Pasukan Internasional Gaza Tanpa Mandat Jelas

12 Nov 2025, 06:09 WIBNews