Angin Kencang, Hujan Abu Vulkanik Gunung Merapi Meluas di Magelang

Ada 19 desa kini diselimuti abu vulkanik Merapi

Jakarta, IDN Times - Gunung Merapi kembali erupsi dan memuntahkan awan panas guguran (APG) dengan jarak luncur 2.500 meter ke arah barat daya, pada Selasa (10/8/2021) pukul 20.27 WIB.

Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, menurut hasil olah data sementara Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), awan panas guguran tersebut terekam di seismogram dengan aplitudo 55 milimeter dengan durasi 157 detik.

Baca Juga: Kubah Lava Tengah Merapi Terus Tumbuh, Volume 2.8 Juta Meter Kubik 

1. Aktivitas Gunung Merapi masih tinggi, angin kencang picu meluasnya hujan abu

Angin Kencang, Hujan Abu Vulkanik Gunung Merapi Meluas di Magelang

Abdul mengatakan peristiwa awan panas guguran tersebut sekaligus menunjukkan aktivitas Gunung Merapi masih tinggi. Erupsi juga terjadi pada Minggu (8/8/2021). Kala itu, awan panas guguran yang meluncur hingga 3.000 meter ke arah barat daya.

"Beberapa kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter juga terpantau menuju ke arah yang sama," kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (11/8/2021).

Abdul menjelaskan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang melaporkan APG tersebut kali ini juga memicu terjadinya hujan abu tipis di 19 desa dan 7 kecamatan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Belasan desa itu meliputi Desa Paten dan Desa Sengi di Kecamatan Dukun, Desa Ketep dan Desa Wonolelo Kecamatan Sawangan, Desa Pakis, Desa Gejagan, Desa Rejosari, Desa Banyusidi, Desa Ketundan, Desa Petung dan Desa Daleman Kidul di Kecamatan Pakis, Desa Pucungsari, Desa Pesidi dan Desa Lebak di Kecamatan Grabag, Desa Kaliurang di Kecamatan Srumbung, Desa Kebonagung di Kecamatan Tegalrejo, Desa Karangkajen, Desa Donorejo dan Desa Krincing di Kecamatan Secang.

Kepala BPBD Kabupaten Magelang Edi Wasono melalui pesan singkat melaporkan, menurut perkembangan asesmen di lapangan, terjadinya hujan abu vulkanik juga dipengaruhi faktor angin. Sehingga cakupan wilayah hujan abu meluas, yang awalnya hanya dilaporkan berdampak pada tujuh desa berkembang menjadi 19 desa.

“Luncuran awan berdampak pada hujan abu karena terbawa angin dan menyebar di berbagai desa,” kata Edi.

2. Aktivitas masyarakat masih terpantau aman dan tidak terganggu

Angin Kencang, Hujan Abu Vulkanik Gunung Merapi Meluas di Magelang

Sejauh ini, Edi melaporkan, kondisi secara umum masih dalam keadaan aman dan terkendali. Pihaknya juga terus bersiaga selama 24 jam dan melakukan koordinasi bersama Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) serta lintas unsur terkait, untuk memantau perkembangan aktivitas Merapi.

“Kondisi aman. Aktivitas masyarakat masih terpantau aman dan tidak terganggu. Kita tetap siaga 24 jam,” ujar Edi.

3. BPBD Kabupaten Magelang bagikan masker

Angin Kencang, Hujan Abu Vulkanik Gunung Merapi Meluas di MagelangIlustrasi. Foto suasana pemandangan Gunung Merapi dengan deretan permukiman warga lereng gunung tersebut terlihat dari kawasan Selo, Boyolali, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Mengantisipasi dampak kesehatan akibat pengaruh abu vulkanik Merapi, BPBD Kabupaten Magelang telah membagikan masker kepada warga sejak Minggu (8/8/2021). Masker diberikan langsung kepada warga terdampak di wilayah Kecamatan Sawangan dan Kecamatan Dukun.

“Sebagai langkah antisipasi dampak abu vulkanik, anggota BPBD segera turun ke lapangan untuk memberikan masker kepada warga terdampak abu vulkanik,” kata Edi.

4. Status Merapi masih level III atau Siaga

Angin Kencang, Hujan Abu Vulkanik Gunung Merapi Meluas di MagelangANTARA FOTO/Rizky Tulus

Berdasarkan hasil koordinasi antara BPBD Kabupaten Magelang dan BPPTKG, status Merapi saat ini masih berada dalam level III atau Siaga, dan belum ada rekomendasi agar warga mengungsi ke tempat aman. Kendati, warga tetap diminta selalu waspada dan memantau informasi aktivitas Merapi dari pihak-pihak berwenang.

“Pastikan agar mencari sumber informasi yang akurat dan jangan mudah percaya dengan kabar yang belum jelas kepastiannya. Tetap tenang dan waspada dengan tetap jalankan prokes dengan baik. Jangan beraktivitas di luar jika tidak mendesak,” pungkas Edi.

Baca Juga: Kebakaran Vegetasi Melanda Gunung Merapi, BPBD Tingkatkan Pemantauan

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya