Rusuh di Sri Lanka, Presiden Diminta Mundur

Jakarta, IDN Times - Usai pengunduran diri Mahinda Rajapaksa dari kursi perdana menteri, Sri Lanka menetapkan jam malam. Namun, pengunduran Rajapaksa tampaknya tak meredam aksi unjuk rasa di negara itu.
Pihak berwenang Sri Lanka kini memperpanjang jam malam hingga Kamis (12/5/2022). Pasalnya, semakin banyak rumah pejabat yang dibakar, hingga hotel mewah milik putra Mahinda.
1. Seluruh toko dan kantor tutup selama tiga hari

Jam malam ini dimulai sejak Selasa (10/5/2022), saat Mahinda mengundurkan diri. Kini, jam malam ini diperpanjang hingga besok.
Dengan perpanjangan jam malam ini, maka sudah dipastikan seluruh toko, tempat usaha dan perkantoran akan tutup selama tiga hari berturut-turut.
Warga juga dilarang pergi keluar rumah saat larangan jam malam. Pasalnya perusuh masih berkeliaran di ibu kota Kolombo, bahkan di kota-kota lain di Sri Lanka.
2. Presiden Gotabaya diminta mundur

Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa diminta untuk mundur dari jabatannya. Gotabaya merupakan adik dari Mahinda.
Pemerintah sendiri mengerahkan puluhan ribu tentara, personel angkatan laut dan udara untuk berpatroli di jalan-jalan ibu kota Kolombo.
Lebih dari 50 rumah milik para pejabat telah dibakar, termasuk rumah keluarga Rajapaksa, beberapa menteri, serta anggota parlemen.
3. Krisis ekonomi di Sri Lanka

Sri Lanka mengalami krisis ekonomi terburuk sejak 1948. Cadangan devisa negara tersebut dilaporkan sudah habis dan tak bisa menopang kebutuhan rakyatnya.
Banyak rumah sakit di Sri Lanka yang kehabisan obat-obatan serta alat kesehatan. Indonesia sendiri telah mengirimkan bantuan obat-obatan ke Sri Lanka melalui Kementerian Kesehatan RI.