[CEK FAKTA] Apa Benar RI Punya Kapal Induk yang Dirahasiakan?

Doktrin yang dianut TNI AL masih green water navy

Jakarta, IDN Times - Sebuah video di YouTube yang menggambarkan Indonesia memiliki kapal induk militer yang dirahasiakan, viral di media sosial. Video berdurasi 8 menit 9 detik itu muncul dengan judul "Tak Disangka! Kapal Induk Indonesia yang Dirahasiakan", dan telah ditonton 214.653 kali. 

Unggahan foto di thumbnail YouTube yang seolah-olah menggambarkan Indonesia memiliki kapal induk militer, juga menarik orang untuk meninggalkan komentar. Tercatat 495 komentar ditinggalkan di kanal bernama "Kusus Militer" itu. 

Video itu diunggah pada 3 April 2021. Di dalamnya terlihat dua kapal lainnya yang mengawal kapal induk menggunakan bendera merah putih. Tapi, apa benar kapal induk di dalam video itu milik Indonesia? Berikut penelusurannya. 

1. Kapal induk yang ditampilkan di thumbnail YouTube bukan milik Indonesia

[CEK FAKTA] Apa Benar RI Punya Kapal Induk yang Dirahasiakan?Thumbnail kapal induk di saluran YouTube Kusus Militer (Tangkapan layar YouTube kanal Kusus Militer)

Berdasarkan penelusuran dari kantor berita ANTARA, klaim ada kapal induk milik Indonesia yang terbengkalai dan dirahasiakan adalah hoaks. Foto yang dijadikan thumbnail di YouTube bukan kapal induk milik Indonesia, melainkan kapal penjelajah Soviet bernama Varyag. 

Kapal tersebut dibeli Tiongkok pada 2002. Kemudian kapal tersebut diperbaiki dan berganti nama menjadi Liaoning. 

Foto yang serupa juga pernah diunggah pada akun Twitter @dafengcao. Di akun tersebut sempat dibagikan beberapa foto kapal Liaoning saat menuju ke Pelabuan Dailan dan sedang diperbaiki. 

"Haven't seen these pics before: Carrier Varyag was towed, into Dalian Port in March 2002. Three years later, the rebuilding started," tulis pemilik akun pada 26 Januari 2017. 

Foto yang dijadikan thumbnail di YouTube, jelas telah diedit dan ditambahkan bendera merah putih di kapal tunda yang menarik kapal induk tersebut. Bila video itu ditonton hingga habis tidak ditemukan informasi bahwa ada kapal induk milik Indonesia yang dirahasiakan dan terbengkalai. 

Video itu justru membuka diskusi mengenai perlu atau tidaknya Indonesia memiliki kapal induk. Judul di bagian thumbnail jelas click bait agar penonton menyaksikan video tersebut. 

Baca Juga: Viral Bocah Terapung di Tengah Laut Selama 3 Jam, Diselamatkan TNI AL

2. Indonesia hingga kini belum memiliki kapal induk

[CEK FAKTA] Apa Benar RI Punya Kapal Induk yang Dirahasiakan?Kapal induk Angkatan Laut Amerika Serikat USS Harry S. Truman berlayar di samping kapal kargo amunisi USNS Amelia Earhart untuk pengisian ulang di laut di Laut Arab, pada 2 Januari 2020. Foto diambil tanggal 2 Januari 2020. ANTARA FOTO/U.S. Navy/Mass Communication Specialist 2nd Class Jake Carrillo/Handout via REUTERS

Sementara, ketika dikonfirmasi kepada TNI Angkatan Laut, mereka menyatakan Indonesia belum memiliki kapal induk. "Belum (punya kapal induk)," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Julius Widjojono kepada IDN Times melalui pesan pendek, Rabu (23/6/2021).

Menurut Julius, Indonesia pun tidak bisa tiba-tiba membeli kapal induk yang harganya mencapai 12 miliar dolar AS atau setara Rp173,4 triliun. "Harus diubah doktrin lamanya dari semula inward looking menjadi outward looking," tutur dia. 

Inward looking merupakan konsep di mana angkatan bersenjata fokus pada pertahanan di dalam negeri. 

3. Eks Panglima TNI sempat sebut Indonesia tak butuh kapal induk

[CEK FAKTA] Apa Benar RI Punya Kapal Induk yang Dirahasiakan?IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Sementara, ketika masih menjabat sebagai Panglima TNI, Jenderal (Purn) Moeldoko sempat mengatakan Indonesia tak membutuhkan kapal induk untuk memperkuat alat utama sistem persenjataan.

"Kapal induk tak sesuai dengan doktrin TNI," ujar Moeldoko pada 2014. 

Kebutuhan kapal untuk bisa mengangkut jet tempur belum dibutuhkan TNI. Sebab, TNI bisa memanfaatkan ribuan pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke untuk menyimpan, menyiagakan, dan mendaratkan pesawat-pesawat milik TNI AU.  Artinya, pulau-pulau kecil itu sudah seperti kapal induk. 

Kepala Staf TNI Angkatan Laut ketika itu, Laksamana Marsetio membenarkan argumen Moeldoko. Menurutnya, doktrin yang dianut TNI AL saat ini adalah Green Water Navy atau tentara yang tak keluar dari perairan  Indonesia.

"Hanya negara penganut Blue Water Navy (negara yang berlayar hingga ke perairan internasional) yang butuh kapal induk," kata Marsetio.

Negara penganut Blue Water Navy, kata dia, cenderung negara agresor yang bisa mengancam kedaulatan negara lain. Sedangkan, Indonesia adalah negara cinta damai yang lebih mementingkan kedaulatan wilayahnya.

Baca Juga: 7 Potret Desain Monumen untuk Kenang Tragedi KRI Nanggala 402

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya