Ganjar Pranowo Tak Diundang ke Acara Halalbihalal PDIP Jawa Tengah

Hubungan Ganjar dan PDIP makin renggang?

Jakarta, IDN Times - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, tak hadir dalam acara halalbihalal PDI Perjuangan dengan sejumlah kadernya yang menjadi kepala daerah di Jateng. Agenda tersebut dilangsungkan pada 7 Mei 2022 lalu di kantor PDIP di Jateng. 

Publik pun menduga, PDIP semakin mengucilkan Ganjar lantaran elektabilitasnya sebagai capres dalam pemilu 2024 mengalahkan Puan Maharani. Konfirmasi soal tak diundangnya Ganjar disampaikan Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo kepada media Jumat, 13 Mei 2022. 

"Memang (Pak Ganjar) tak diundang. Yang diundang kan hanya kepala daerah tingkat kota atau kabupaten saja," kata Hadi di rumah dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung. 

Sementara, ketika ditanyakan kepada Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto, ia tak membantah atau membenarkan. Pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu hanya menyebut bahwa saat PDIP menggelar halalbihalal, Ganjar tengah tak berada di Jateng. 

"Pak Ganjar kan sangat sibuk. Banyak hal yang ditangani Beliau. Sudah lah, saking sibuknya. Kita paham lah," ujar dia kepada media pada 11 Mei 2022 lalu. 

Ini bukan kali pertama PDIP tak mengundang Ganjar. Sebelumnya, pada 22 Mei 2021 lalu, Ganjar juga tak diundang Puan untuk sesi pengarahan kader. 

Kejadian serupa kembali terulang setahun kemudian. Bahkan, dalam halalbihalal itu turut dibahas strategi pemenangan suara PDIP dari kabupaten atau kota. 

Lalu, apa respons Ganjar saat tahu tak diundang halal bihalal acara PDIP? Apakah benar Ganjar semakin dikucilkan oleh PDIP?

1. Ganjar Pranowo mengaku sedang berada di Makassar

Ganjar Pranowo Tak Diundang ke Acara Halalbihalal PDIP Jawa TengahGubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Sementara, ketika dikonfirmasi, Ganjar mengaku memang tak hadir dalam acara halalbihalal di kantor PDIP. Ia mengatakan, sejak 6 Mei 2022 sudah berada di Makassar, Sulawesi Selatan. Posisi Ganjar yang memilih berada di Makassar ketimbang Semarang, wilayah yang ia pimpin semakin menguatkan dugaan publik bahwa mantan anggota komisi II DPR itu sedang dikucilkan PDIP. 

"Saya waktu itu lagi ada di Makassar, lagi kondangan. Gak apa-apa kan acaranya lebih banyak, kata teman-teman, membahas strategi pemenangan dari kabupaten atau kota. Saya gak (diundang), karena kan lagi di Makassar," kata Ganjar pada 11 Mei 2022 lalu. 

Selain memenuhi acara undangan pernikahan, Ganjar juga melakukan ziarah ke makam Pangeran Diponegoro pada 6 Mei 2022. Lalu, pada 7 Mei 2022, Ganjar juga bersilaturahmi dengan alumni Universitas Gadjah Mada. Ganjar turut menyempatkan diri ke makam Sultan Hasanuddin ditemani Bupati Gowa. 

Baca Juga: Tak Diundang di Acara Puan, Ganjar Pilih Temui Megawati dan Gowes

2. FX Rudy bantah ada konflik antara Ganjar dan PDIP

Ganjar Pranowo Tak Diundang ke Acara Halalbihalal PDIP Jawa TengahGubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Sementara, Ketua DPC PDIP Solo, FX Rudi Hadyatmo menepis ada konflik di internal PDIP lantaran Ganjar tak diundang di acara halalbihalal partai pada 7 Mei 2022 lalu.

"Konflik opo? Gak ada konflik," ujar Rudi pada 13 Mei 2022 lalu. 

Meski demikian, ia mengakui Ganjar memang tak diundang di acara halalbihalal PDIP. Ia menyebut pihak yang diundang adalah pengurus DPC, kader PDIP yang menjabat sebagai wali kota atau bupati dan kader yang duduk sebagai ketua DPRD kabupaten atau kota. Maka menurutnya wajar-wajar saja bila Ganjar tak diundang. 

"Memang tak diundang. Kan yang diundang hanya kepala daerah kota atau kabupaten dan ketua sekretaris DPC, dan ketua DPRD kota atau kabupaten," kata dia.

Di sisi lain, Rudi pun mengakui seharusnya Ganjar diundang dalam acara apapun yang digelar oleh PDIP. Ganjar, kata Rudi, layak untuk diundang karena ia merupakan petugas partai dari PDIP. 

"Alangkah baiknya diundang, karena beliau kader partai yang ditugaskan sebagai gubernur. Kecuali gubernurnya bukan dari PDIP, silakan," ujar Rudi lagi. 

3. Pengamat wanti-wanti konflik internal PDIP berpotensi gerus elektabilitas partai

Ganjar Pranowo Tak Diundang ke Acara Halalbihalal PDIP Jawa TengahYunarto Wijaya @tvone

Sementara, analis politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya, menilai konflik dan perbedaan pendapat yang terjadi di PDIP soal siapa yang bakal dicalonkan di pemilu 2024, adalah sesuatu yang wajar. Peristiwa serupa juga pernah terjadi di pemilu 2014 lalu. Saat itu, sempat terjadi perdebatan apakah PDIP sebaiknya mengusung Megawati Soekarnoputri atau Joko Widodo. 

Namun, Yunarto mewanti-wanti memang bila ada perbedaan pendapat antara PDIP dengan Ganjar, jangan sampai menggerus suara partai.

"Jangan sampai juga membingungkan konstituen dan kader. Padahal kita tahu konsolidasi dua tahun jelang pemilu itu adalah hal yang paling utama," kata pria yang akrab disapa Toto itu pada Jumat kemarin kepada media.

Toto menambahkan potensi tergerusnya suara PDIP bisa saja terjadi. Berdasarkan survei Charta Politika, PDIP kini berada di posisi teratas dengan dukungan responden mencapai 23 persen hingga 25 persen. Sementara, berdasarkan pemetaan di media, apa yang menimpa Ganjar dan PDIP seolah berlarut-larut. 

"Sehingga, publik melihat ada perpecahan. Padahal, sudah dijelaskan oleh Bu Mega pada tahun lalu, jangan ada yang bicara capres sebelum ditentukan. Nah, seharusnya pernyataan dari Bu Mega, diterjemahkan lebih lanjut, harusnya tetap ada komunikasi di antara kedua belah pihak. Hal itu perlu dilakukan terlepas siapapun nanti yang akan didukung Bu Mega di pemilu 2024," tutur dia.

Baca Juga: Tidak Keberatan Diganti, Megawati Mulai Cari Penerus Ketum PDIP?

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya