SBY Mengaku Kantongi Bukti Kuat Perusakan Atribut Demokrat

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono percaya aparat kepolisian dapat mengungkap insiden perusakan atribut Partai berlambang Bintang Mercy tersebut di Pekanbaru, Riau.
"Kepolisian kita hebat. 10 tahun saya memimpin banyak sekali menyelesaikan masalah. Cepat dan tuntas," kata Presiden ke-6 RI yang akrab disapa SBY tersebut di Pekanbaru, seperti dilansir Antara, Minggu (16/12).
1. SBY mengaku telah kantongi bukti kuat

Untuk itu, SBY mengaku sepenuhnya percaya kepada polisi untuk dapat mengungkap pelaku di balik perusakan atribut Partai Demokrat dalam waktu singkat. Terlebih lagi, dia mengatakan telah memiliki bukti yang kuat untuk dapat membantu penyelidikan kepolisian.
"Kami punya evidence (bukti). Strong evidence (bukti yang kuat) yang Insya Allah membuka jalan siapa-siapa di balik aksi perusakan itu," lanjutnya.
2. Polisi masih memeriksa seorang pria berinisial HS

Kepolisian Daerah Riau menyatakan hingga saat ini masih terus memeriksa HS, seorang pria yang diduga melakukan perusakan atribut tersebut. HS sendiri kini ditangani oleh penyidik Polresta Pekanbaru.
Polda Riau baru berencana akan memberikan pernyataan pers terkait penanganan perkara perusakan atribut Partai Demokrat, pada Senin (17/12).
3. SBY tak gentar diancam dilaporkan ke polisi

Sementara itu, terkait rencana salah satu politikus PDIP, Kapitra Ampera yang bakal melaporkan dirinya ke polisi, SBY hanya menanggapi santai. Kapitra sebelumnya menyatakan akan melaporkan SBY karena menyebut PDIP dalang insiden perusakan itu.
"Silakan (lapor ke Polisi). Saya tadi malam juga dengar. Saya tidak pernah menuduh PDI Perjuangan di balik apa yang dilakukan kemarin," tegasnya.
4. Kapitra batal laporkan SBY ke polisi

Dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu malam tadi, Kapitra menyebut akan melaporkan SBY karena dinilai telah menyudutkan PDIP dalam insiden perusakan atribut Partai Demokrat di Kota Pekanbaru.
Namun belakangan, Kapitra membatalkan rencana itu. Ditemui di Gedung Ditreskrimsus Polda Riau, hari ini, Kapitra menyatakan tidak jadi melaporkan SBY karena tidak mendapat lampu hijau dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri.
Selain itu, dia juga mengatakan masih menunggu sikap dan keputusan DPP PDIP yang baru akan menggelar rapat pada Selasa (18/12).
"Ketua umum saya mengatakan harus menghormati Pak SBY karena beliau mantan kepala negara. Karena perintah itu, saya tunda dulu nunggu (rapat) DPP hari Selasa," kata Kapitra.
5. Perusakan atribut Partai Demokrat terjadi bersamaan dengan datangnya SBY dan Jokowi ke Pekanbaru

Sebelumnya ribuan atribut Partai Demokrat yang terpasang di sepanjang Jalan Sudirman, Pekanbaru dirusak OTK, Sabtu dini hari kemarin. Keberadaan atribut-atribut itu untuk menyambut kedatangan SBY, bersamaan dengan kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Pekanbaru.
Akibat insiden tersebut, SBY langsung memerintahkan pengurus Partai Demokrat Riau dan Pekanbaru untuk mencabut semua bendera dan spanduk Partai Demokrat.