Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sebulan Terjadi 662 Kasus DBD di DKI, Apa Langkah Anies Baswedan?

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan ada 662 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Provinsi DKI Jakarta selama Januari 2019.

Pemprov DKI Jakarta pun langsung bergerak cepat, salah satunya dengan menggandeng Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta membuat instruksi khusus.

1. Pemprov DKI dan BMKG luncurkan aplikasi peringatan DBD

Humas Pemprov DKI Jakarta

Bentuk kerja sama Pemprov DKI dan BMKG adalah membuat aplikasi berbasis web yang dapat memberi peringatan dini wabah DBD berbasis iklim yang dinamai 'DBDKlim'.

Cara kerja DBDKlim adalah dengan menyandingkan data kasus DBD dengan prediksi cuaca dan kelembaban di Jakarta. Data tersebut bisa memprediksi gambaran kelembaban yang berimplikasi pada peningkatan kasus DBD pada dua bulan ke depan. Namun, aplikasi ini hanya sebagai salah satu cara mengantisipasi kasus DBD sedini mungkin.

"Dari data itu, tentu kami melakukan intervensi. Jadi, bukan menurunkan tapi sebagai bentuk kewaspadaan dini melalui berbagai faktor, salah satunya melalui iklim," jelas Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (30/1).

2. Anies Baswedan akan buat Instruksi Gubernur untuk DBD

Humas Pemprov DKI Jakarta

Selain kerja sama dengan BMKG, Anies juga mengeluarkan Instruksi Gubernur (Ingub) untuk mengantisipasi mewabahnya DBD di Jakarta. Langkah tersebut akan menjadi landasan hukum jajaran Pemprov DKI ketika antisipasi terutama yang memerlukan pembiayaan.

Meski masih mempersiapkan Ingub, Anies memastikan bahwa Pemprov DKI sudah melakukan sejumlah langkah antisipasi penyebaran wabah DBD.

"Jadi bukan menunggu Ingub baru bergerak," jelas Anies.

3. Jumlah kasus DBD di Jakarta tahun ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya

Unsplash/Ekamelev

Anies mengakui bahwa kasus DBD di DKI Jakarta saat ini sangat tinggi. Bahkan, menurutnya 662 kasus DBD terjadi bulan ini lebih banyak ketimbang tahun-tahun sebelumnya.

"Ini angkanya sangat tinggi dibanding tahun lalu atau dua tahun lalu. Jadi, kita menghadapi situasi yang berbeda, perlu keterlibatan semua," ujarnya.

4. Anies minta masyarakat jadi Jumantik

ANTARA FOTO/Reno Esnir

Tak hanya menyiapkan langkah antisipasi, Anies pun berharap warga menjadi Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di lingkungan masing-masing. Sebab, nyamuk tak bergerak seperti manusia normal.

"Dia (nyamuk) bisa terbang dari satu tempat ke tempat lain, karena itu pantau setiap rumah kita," jelas Anies.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aryodamar
EditorAryodamar
Follow Us