Masjid An-Nawier Pekojan, Masjid Pembawa Berkah bagi Jemaah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Masjid An-Nawier atau dikenal dengan Masjid Pekojan berdiri di tengah-tengah permukiman padat penduduk sejak 1760 Masehi. Luas masjid ini 2.000 meter persegi dan mampu menampung sebanyak 1.500-2.000 orang.
Ketua pengurus Masjid An-Nawier Dikky Bassandid mengatakan, sejak ia menjadi pengurus masjid, masyarakat senang dan menerima keberadaan Masjid An-Nawier.
“Ya Alhamdulillah, ketika saya mulai mengurus masjid ini, masjid sudah terasa keberadaannya di tengah-tengah masyarakat, dan mereka pun sudah mulai senang dengan keberadaan masjid ini,” kata Dikky.
Baca Juga: Masjid Cagar Budaya An-Nawier Pekojan Akan Gelar Salat Idul Fitri
1. Lakukan renovasi untuk memberi rasa nyaman bagi jemaah
Dikky juga mengungkapkan, Masjid An-Nawier berusaha untuk memfasilitasi dan melakukan renovasi guna memberikan kenyamanan bagi jemaah.
“Karena memang kita fasilitasi yang namanya perenovasian yang kita laksanakan ini, restorasi. Jadi restorasi bangunan marmer ini, tambahan-tambahan ini tuh baru. Sehingga kita buat jemaah di dalam masjid ini senyaman-nyamannya,” ungkap Dikky.
“Selain itu, agar bisa menimbulkan respons baik pada masjid ini. Nah maka kita laksanakan dari jemaah itu sudah mulai ukhuwahnya terjaga dengan keberadaan masjid ini. Pembaruannya itu 2014, kita tambah marmer-marmer,” lanjutnya.
2. Warga Pekojan sebut Masjid An-Nawier membawa berkah dan ilmu
Editor’s picks
Warga sekitar Pekojan yang juga merupakan jemaah Masjid An-Nawier, Hariyono mengatakan, masjid ini membawa berkah khususnya bagi jemaah yang kurang bisa membaca Al-Qur’an.
“Menurut saya banyak berkahnya di masjid ini. Di sini kan banyak pengajian, jadi orang-orang awam bisa ngerti. Ada pengajian tiap malam Senin Habib Husein, malam Sabtu ada Ustaz Dikky yang mengajar, sama malam Minggu ada baca Burdah,” ungkap Hariyono.
3. Memberikan ketenangan bagi jemaah
Salah satu jemaah Masjid An-Nawier, Cici mengungkapkan, senang melaksanakan salat di masjid ini. Sebab, masjidnya memberikan ketenangan bagi jemaah.
“Kalau masjid pasti membawa berkah ya. Biasanya sih magrib sama zuhur aja saya salat di sini, karena kan saya kantornya dekat sini, jadi sering mampir aja sih, tenang aja salat di sini,” ungkap Cici.
Selain itu, bangunan masjid yang penuh sejarah dan juga luas menjadi faktor kenyamanan.
“Bangunan ini kan bersejarah, bangunannya bagus, luas banget, nyaman untuk salat, terus untuk salat yang perempuan wudunya aman, ketutup ga keliatan laki-laki,” tambahnya.
4. Pentingnya kepedulian jemaah dan pemerintah dalam memaksimalkan fungsi Masjid An-Nawier
Dikky menjelaskan, masyarakat atau pemerintah perlu mendukung dan peduli terhadap bangunan masjid bersejarah ini. Menurutnya, ini penting untuk menjalankan fungsi masjid dengan baik.
“Artinya, kita dikatakan sebagai pembantu pada masjid ini selalu berharap, dari masyarakat atau pemerintah yang memang menjadikan masjid ini sebagai cagar budaya, agar memaksimalkan dalam fungsinya. Jadi bukan hanya sekedar mereka mengaku jemaah tapi mereka tidak peduli dengan masjid ini, atau mereka sebagai pemangku kekuasaan memberikan aturan perundang-undangan tentang cagar budaya tapi mereka tidak mempunyai support apa pun terhadap bangunan sejarah itu sendiri. Itu yang tidak kita inginkan, jadi yang kami harapkan semua fungsinya bekerja dengan baik,” jelas Dikky.