Tak Cukup Asap, Warga Sumatera Juga "Diserbu" Pemadaman Listrik

Di luar permasalahan asap, Sumatera mengalami masalah lain, yakni pemadaman listrik yang berlangsung setiap harinya. Tidak tanggung-tanggung, pemadaman ini berlangsung sekitar tiga hingga lima jam setiap harinya. Durasi pemadaman yang cukup lama sangat mengganggu aktivitas masyarakat, khususnya mereka yang mengandalkan listrik dalam perkerjaan mereka, seperti perkantoran yang hampir keseluruhan menggunakan layanan listrik. Industri kreatif juga terkena dampak ini. Beberapa industri terpaksa harus berhenti sementara jika listrik telah padam.

Dilansir liputan6.com, General Manager PT PLN WS2JB Budi Pangestu mengatakan, defisit listrik yang terjadi di tengah beban puncak kebutuhan daya listrik yang tidak sesuai dengan pasokan daya listrik menjadi alasan PLN melakukan pemadaman bergilir di wilayah Sumatera Selatan.
Alasan lain PLN melakukan pemadaman karena mengalami defisit daya 160 MW yang disebabkan PLTA Ombilin mengalami gangguan. Kondisi tersebut tersebut terpaksa membuat PLN melakukan penambahan pemadaman bergilir hingga tiga kali sehari.

Bisa di asumsikan berapa total kerugian yang dialami oleh sektor industri dalam jangka tiga hingga lima jam ketika listrik padam. Hal yang paling mencengangkan adalah tarif listrik tetap normal meski seering terjadi pemadaman. Ketika PLN di komplain oleh warga, mereka berdalih bahwa PLN memiliki kewenangan untuk melakukan pemadaman listrik agar stok listrik tetap terjaga.

Tidah hanya Sumatera, beberapa daerah lain juga terkena pemadaman listrik dengan durasi lama. Seperti di Gorontalo, NTB dan Kalimantan.
Semoga pemerintah dan PLN saling bersinergi untuk mengatasi pemadaman listrik ini. Bukan hanya sekedar saling melempar tanggung jawab.