Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tak Cuma Naik-Turunkan Bendera, Paskibraka Miliki Nilai dan Manfaat

Pengibaran Bendera saat pelaksanaan Upacara Hari Kemerdekaan RI ke-75 pada Senin, (17/8/2020) (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi, menyatakan kesiapan BPIP dalam melaksanakan pembinaan ideologi Pancasila kepada generasi muda melalui program Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).

BPIP diberi mandat berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 13 Tahun 2021 tentang Pembinaan Ideologi Pancasila Kepada Generasi Muda Melalui Program Paskibraka dan Peraturan BPIP Nomor 1 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksana Perpres Nomor 13 Tahun 2021 tentang Pembinaan Ideologi Pancasila Kepada Generasi Muda Melalui Program Paskibraka.

"BPIP diberikan mandat atau kewenangan melaksanakan pembinaan ideologi Pancasila kepada generasi muda melalui program Paskibraka, berkoordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan instansi terkait lainnya," ujar Yudian dalam keterangan resminya, Selasa (3/8/2021).

1. Paskibraka pertama kali dibentuk Bung Karno

Dok.IDN Times/istimewa

Pengibaran bendera pusaka merah putih pertama kali dibentuk oleh Presiden Pertama RI Sukarno.

Yudian menceritakan, Sukarno kala itu memanggil salah satu ajudan bernama Mayor L Husein Mutahar yang ditugaskan untuk mempersiapkan dan memimpin upacara peringatan hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1946 di Gedung Agung, Yogyakarta.

"Paskibraka dibentuk oleh Bung Karno, sebagai suatu simbol pasukan pengawal Bendera Pusaka yang dijahit oleh Ibu Fatmawati, sebelum kemerdekaan," ujar Yudian.

2. Lambang kesatuan dan persatuan diwujudkan dalam seragam Paskibraka

IDN Times/Indah Permata Sari

Paskibraka yang bertugas menaikkan dan menurunkan bendera Merah Putih di hari Kemerdekaan RI memiliki formasi 17-8-45. Mereka menggunakan seragam atau uniform yang dirancang melambangkan sebuah kesatuan dan pesatuan Indonesia, tanpa membedakan suku, adat dan agama.

Yudian memaparkan arti frasa kata "uniform" yaitu Uni yang artinya satu, dan form yang memiliki arti bentuk atau bentuk yang menyatukan.

"Pasukan pengibar bendera Pusaka mencerminkan seluruh warga banga Indonesia dari Sabang sampai Merauke, seperti halnya semboyan kita Bhinekka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu," ujar Yudian.

3. Paskibraka miliki nilai dan manfaat

(Ilustrasi Paskibraka) ANTARA FOTO/Siswowidodo

Tak hanya menaikkan atau menurunkan bendera Merah Putih, Paskibraka memiliki nilai-nilai kebangsaan, cinta Tanah Air serta rela berkorban untuk bangsa dan negara. Selain itu, ada pula manfaat dari Paskibraka, yaitu:

1. Menanamkan rasa cinta Tanah Air, semangat gotong royong dan bela negara.

2. Mempersiapkan kader pemimpin bangsa yang cinta Tanah Air, disiplin dan bertanggung jawab.

3. Melatih dan membina para anggota Paskibraka dalam membangun kepribadian dalam kemampuan yang tinggi untuk belajar, bekerja dan berkarya dan dilandasi perilaku disiplin, aktif, dan gembira.

4. Menciptakan pimpinan generasi nuda yang memiliki integritas, bersahaja, inovatif, berkarya, dan berwawasan global.

5. Generasi muda penerus bangsa yang melestarikan dan mengamalkan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan cinta Tanah Air terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vamela Aurina
EditorVamela Aurina
Follow Us