Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tanggapi Stop Tot Tot Wuk Wuk, Korlantas Bekukan Pengawalan Pakai Sirene

Ilustrasi kendaraan patwal anggota Polri
Ilustrasi kendaraan patwal milik polisi. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
Intinya sih...
  • Kakorlantas berterima kasih ke masyarakat atas dukungan untuk menghentikan pengawalan bersirine yang tidak mendesak.
  • Warga menunjukkan dukungan terhadap gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' dengan memasang stiker di kendaraan pribadi.
  • Reaksi warganet terhadap keluhan tentang penggunaan sirine di jalan raya mayoritas mendukung gerakan tersebut.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menanggapi gerakan "Stop Tot Tot Wuk Wuk" di media sosial, Korlantas Polri akhirnya membekukan pengawalan memakai rotator dan sirene. Hal itu disampaikan Kakorlantas Polri, Irjen Pol. Agus Suryonugroho pada Jumat (19/9/2025).

Pembekuan ini dilakukan setelah Agus ikut memonitor keluhan warga di media sosial. Masyarakat mengeluhkan mobil-mobil mewah pejabat membelah kemacetan dengan pengawalan.

“Bahkan saya Kakorlantas, saya bekukan untuk pengawalan menggunakan suara-suara itu, karena ini juga masyarakat terganggu, apalagi padat, ini kita evaluasi biar pun ada ketentuannya pada saat kapan menggunakan sirene, termasuk tot tot,” kata Agus di Mabes Polri.

1. Kakorlantas berterima kasih kepada masyarakat

Patwal mobil Raffi Ahmad RI 36
Ilustrasi - Patwal mobil Raffi Ahmad RI 36 sempat viral karena arogansi petugas patwal kepada pengendara lain. (tangkapan layar)

Agus pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada masyarakat yang telah bersuara untuk menertibkan pengawalan yang bersifat tidak mendesak.

“Dan ini saya terima kasih kepada masyarakat untuk Korlantas, sementara kita bekukan. Semoga tidak usah harus pakai tot tot lagi lah. Setuju ya?” ujarnya.

2. Warga dukung gerakan antisirine

Mobil Patwal Dishub Ngawi ditabrak bus rombongan mahasiswi Semarang di tol.
Mobil Patwal Dishub Ngawi ditabrak bus rombongan mahasiswi Semarang di tol. IDN Times/ Riyanto.

Tak hanya di media sosial, gerakan antisirene dan strobo ini diwujudkan melalui cara memasang stiker di kendaraan pribadi.

"Hidupmu dari pajak kami Stop Tot Tot Wuk Wuk," tulis salah satu stiker yang diunggah di media sosial.

3. Warganet sampaikan keluh kesah soal sirene

potret mobil Patwal Polres Banyumas
potret mobil Patwal Polres Banyumas (dok. Polda Jateng - Polri)

Sontak unggahan tersebut menuai beragam reaksi dari warganet, yang sebagian besar mendukung gerakan antisirene dan strobo.

"Lucunya jalanan di kota saya jam 9 malem itu sering lenggang bahkan sepi. Gitu kok ya masih aja mainan totot, totot. Mana klo berpapasan itu silaunya minta ampun," tulis salah satu warganet.

"Suka banget totot totot dijalan, kalau emang buru" berangkat dari subuh aja. Kek jalan milik lo sendiri aja," imbuh warganet lain.

"Gak akan gw kasih jalan kecuali ambulan dan damkar!!!," kata warganet lain.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us

Latest in News

See More

Sugiono Gerindra: Soeharto Berjasa Besar Dalam Ekonomi Berkepanjutan

07 Nov 2025, 22:00 WIBNews