Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tekan Angka Kematian Ibu, Hasto: Perempuan Jangan Jomblo Terlalu Lama

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo dalam Rakornis Kemitraan di Hotel Bidakara, Jaksel, Selasa (14/5/2024). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengungkapkan, angka kematian ibu melahirkan masih tinggi yakni 189 per 100 ribu. 

Hasto mengingatkan kepada para perempuan agar menghindari empat terlalu (4T) yakni terlalu muda menikah, terlalu tua hamil, terlalu dekat jarak kehamilan, dan terlalu sering melahirkan.

"Tetapi juga hati hati jangan terlalu dewasa, karena kalau perempuan jomblonya terlalu lama juga kalau mendekati usia 35 tahun itu berat, makanya menikahlah antara usia 20 sampai 35 tahun untuk hamilnya itu yang paling ideal," ujar Hasto dalam Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Kemitraan BKKBN dan Kick-Off Bakti TNI Manunggal Bangga Kencana Kesehatan tahun 2024, di Jakarta Selatan, Selasa (14/5/2024).

1. Risiko kehamilan usia di atas 35 tahun

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo dalam Rakornis Kemitraan di Hotel Bidakara, Jaksel, Selasa (14/5/2024). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Hasto menegaskan, BKKBN tidak melarang perempuan hamil di atas usia 35 tahun, namun dia hanya mengingatkan bahwa perempuan usia 32 tahun merupakan puncaknya ideal melahirkan.   

"Sehingga perempuan umur 35 tahun adalah perempuan dengan usia menua 3 tahun sudah melewati puncaknya, sehingga kalau hamil bebannya sudah agak berat, ada yang gula darah naik, ada yang tensinya naik, sehingga kematian ibu dan bayinya menjadi naik," paparnya. 

2. Indonesia emas harus bebas stunting

Puluhan balita dilarikan ke Puskesmas Pamboang, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Senin malam (6/5/2024). Mereka diduga keracunan usai mengonsumsi bubur Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pencegahan stunting. (Dok. Istimewa)

Hasto menegaskan, jika ingin meraih Indonesia Emas 2045 maka menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) jadi hal yang penting.

"Indonesia Emas harus bebas dari kelaparan dan stunting, dan jangan lupa angka kematian ibu juga kematian bayi. Kematian ibu 70 paling tinggi targetnya di tahun 2023" katanya.

3. Optimalkan bonus demografi

Ilustrasi Jakarta (IDN Times/Sunariyah)

Hasto mengatakan, untuk mengoptimalkan bonus demografi sangat bergantung pada generasi muda, salah satunya menekan angka kematian.

"Ketika adolescent (generasi muda) tidak putus sekolah, tidak menganggur, tidak hamil di usia muda dan kematian ibu atau bayinya rendah, maka akan kita raih bonus demografi itu," ucap Hasto Wardoyo.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
Dini Suciatiningrum
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us