Tim Kesehatan Haji Tinjau 8 Jemaah yang Sakit di Rumah Sakit Saudi

- Tim Kesehatan Haji Indonesia kunjungi tiga Rumah Sakit Arab Saudi untuk memantau kondisi jemaah calon haji yang dirawat.
- Visitasi dilakukan untuk komunikasi dengan tenaga medis, memberikan perhatian kepada pasien dan keluarga, serta memberi dukungan psikologis kepada jemaah.
- Tim KKHI Madinah melakukan pendampingan dan observasi terhadap delapan jemaah haji Indonesia yang sedang dirawat di tiga RSAS.
Jakarta, IDN Times - Sebagai bagian dari komitmen memberikan pelayanan kesehatan optimal bagi jemaah haji, Tim Kesehatan Haji Indonesia melakukan kunjungan ke tiga Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS), untuk memantau secara langsung kondisi jemaah calon haji yang tengah dirawat.
Kasie Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Madinah, dokter Novitasari Nurlalila Bahramsyah, mengatakan, visitasi merupakan salah satu bentuk kehadiran negara dalam memastikan kualitas layanan, serta dukungan emosional bagi jemaah yang sakit.
“Dengan melakukan visitasi, kami dapat memantau perkembangan kondisi kesehatan pasien secara langsung yang dirawat inap," ujar Novitasari, saat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, Arab Saudi, dalam keterangan terulis, Selasa (6/5/2025).
1. Tim lakukan tiga hal

Novitasari menjelaskan, ada tiga hal yang dilakukan melalui visitasi, pertama, berkomunikasi dengan tenaga medis dan paramedis yang menangani jemaah untuk updating kondisi kesehatannya.
"Kedua, memberikan perhatian kepada pasien dan keluarga seperti layaknya keluarga sendiri. Ketiga, memberikan dukungan psikologis kepada jemaah, agar mereka merasa tenang dan nyaman,” kata dia.
2. Kunjungi delapan jemaah di tiga rumah sakit

Di hari yang sama, Tim KKHI Madinah yang dipimpin dokter Rohayat Bilmahdi mengunjungi tiga RSAS, yaitu RS King Fahad, RS King Salman, dan RS Mouwasat.
Dalam kunjungan tersebut, tim melakukan pendampingan dan observasi terhadap delapan jemaah haji Indonesia yang sedang dirawat.
“Para dokter dan tenaga kesehatan dari ketiga RSAS telah menangani para pasien jemaah haji Indonesia dengan baik. Pasien-pasien tersebut membutuhkan penanganan lanjutan yang cukup intensif terhadap kondisi kesehatannya,” ujar dr. Rohayat.
3. Beri semangat dan perkuat mental jemaah

Lebih dari sekadar pemantauan klinis, visitasi ini juga menjadi momen untuk memberi semangat dan memperkuat mental jemaah.
"Kami berbincang dengan para jemaah yang sedang dirawat dengan memberikan dukungan moril, agar mereka tidak merasa sendirian dan terus semangat untuk sehat," kata Rohayat sembari menyuapi salah seorang pasien jemaah yang enggan makan.