TNI AL Sudah Cabut Semua Pagar Laut, Nelayan Bisa Melaut Lagi

- TNI AL selesai mencabut pagar bambu seluas 30,16 KM di perairan Tangerang setelah 24 hari operasi.
- Pencabutan pagar laut merupakan instruksi dari Presiden Prabowo Subianto untuk kepentingan masyarakat, terutama para nelayan.
Jakarta, IDN Times -TNI Angkatan Laut (AL) rampung mencabut semua pagar bambu yang terdapat di wilayah perairan Tangerang pada Kamis (13/2/2025). Para prajurit TNI AL mencabut sisa pagar bambu seluas 1,36 kilometer. Butuh waktu sekitar 24 hari untuk mencabut pagar bambu seluas 30,16 kilometer itu.
Asisten Potensi Maritim Kepala Staf Angkat Laut (Asportmar KSAL), Mayjen TNI (Mar) Dr. Hermanto, mengatakan, pencabutan pagar laut itu diakhiri dengan upacara penutupan operasi pencabutan pagar laut. Hermanto mengatakan, pembongkaran pagar laut di Tangerang merupakan implementasi dari instruksi Presiden Prabowo Subianto.
"Beliau mengutamakan kepentingan masyarakat, khususnya saat ini di daerah Tanjung Pasir dan sekitarnya," ujar Hermanto, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (14/2/2025).
"Ini merupakan salah satu kebijakan dari Bapak Presiden RI yang sangat luar biasa terhadap masyarakat, khususnya para nelayan yang terdampak keberadaan pagar-pagar bambu tersebut," lanjut dia.
Fokus utama dari pembongkaran pagar laut tersebut adalah membuka akses bagi para nelayan untuk mencari nafkah dan mencukupi kebutuhan hidup.
1. Berharap nelayan bisa kembali menangkap ikan

Hermanto berharap, para nelayan yang hidup di sekitar wilayah Tangerang tersebut bisa kembali melaut dan mencari ikan sebanyak-banyaknya.
"Karena ini akan menunjang program ketahanan pangan sesuai dengan Asta Cita Bapak Presiden," kata Hermanto.
Upacara penutupan itu turut dihadiri oleh Basuki Rahmat dan Rohmani sebagai perwakilan nelayan setempat. Keduanya mengucapkan terima kasih kepada Prabowo, Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto dan KSAL, Laksamana Muhammad Ali.
"Dengan terbongkarnya pagar laut, para nelayan kini tidak perlu lagi memutar jalur, sehingga dapat menghemat bahan bakar dan lebih mudah menangkap ikan," kata Basuki.
2. TNI AL akan kerja sama dengan instansi lain agar pembangunan pagar laut tak berulang

Hermanto menambahkan, ke depan TNI AL akan berkolaborasi dengan kementerian, instansi, serta lembaga lainnya agar hal serupa tak terulang kembali.
"Caranya dengan meningkatkan kegiatan patroli-patroli di perairan nusantara serta mengandalkan bantuan informasi dari rekan-rekan nelayan," kata dia.
Ia mengatakan, pembongkaran pagar laut merupakan perwujudan nyata komitmen TNI hidup bersama rakyat.
"Ini mencerminkan kepedulian kami dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir," tutur dia.
Di bagian penutupan acara, TNI AL dari Pasmar 1 turut menggelar dapur lapangan yang digunakan untuk menyediakan makan siang gratis antara nelayan dan prajurit TNI AL.
3. Tujuh prajurit TNI AL terluka saat bongkar pagar laut di Tangerang

Ada cerita menarik ketika TNI AL melakukan pencabutan pagar laut itu. Selama operasi itu digelar, sebanyak tujuh prajurit TNI AL terluka yang disebabkan beberapa hal.
Tiga prajurit TNI AL sempat disengat oleh ikan pari. Dua prajurit TNI AL terjerat kail pancing berukuran besar, dan dua prajurit lainnya terluka akibat terkena bilah-bilah bambu yang mereka cabut.
"Satu prajurit yang terjerat kail pancing harus menjalani operasi di RS Mintoharjo, Jakarta Pusat," ujar Asisten Operasi (Asops) Komandan Lantamal III Jakarta Kolonel Laut (P) Puryanto ketika dikonfirmasi.
Kail pancing itu berukuran cukup besar sehingga luka yang ditimbulkan juga besar.
TNI AL memastikan, para prajurit yang terluka sudah ditangani oleh petugas medis.